"Kalau idealnya, 1 hektar tanaman jagung itu bisa menghasilkan 5 sampai 7 ton. Itu kalau idealnya," tukas Kadis.
Tujuan digempurnya penanaman jagung yang melibatkan lintas sektor ini tidak lain untuk mewujudkan ketahanan pangan nasional.
Pemanfaatan jagung untuk ketahanan pangan yaitu biji/beras jagung. Bukan batang dan daun. Sekalipun batang dan daun bisa dimanfaatkan.
Maka, semestinya, target dari program penanaman jagung ini adalah target produksi, atau setidaknya target tanam yang dibarengi dengan target produksi.
Karena percuma, kita menanam jagung seluas-luasnya tapi hasilnya belum bisa menopang ketahanan pangan.
Meskipun secara resmi program penanaman jagung 1 juta hektar sudah di mulai. Kata Pitriyani, untuk di Mukomuko lahan-lahan yang jadi sasaran tanam masih didata. Masih dalam proses.
"Memang sekarang masih proses CPCL (calon petani calon lokasi). Untuk target luas tanam juga bekerjasama dengan perusahaan perkebunan kelapa sawit. Mereka diminta menyiapkan lahan. Disitu peran GAPKI," ujarnya.
Kadista mengajak para petani di Mukomuko berperan aktif mengajukan usulan penanaman jagung. Petani akan dibantu benih dan pestisida.