3. (Al ijlal watta’dzhim). Adanya rasa mengagungkan dan memulyakan kepada Allah SWT. Terkadang kita hadir hati, mengetahui arti, tapi tanpa pengagungan hal ini seperti seseorang yang memahami perkataan anak kecil, yaitu tidak terlalu menghiraukannya.
4. (Al ijlal watta’dzhim ma’al Haibah). Hendaknya rasa memulyakan dan pengagungan tadi diiringi dengan rasa haibah (kewibawaan). Haibah: Rasa takut yang timbul karena rasa mengagungkan. Takut shalat kita tidak diterima oleh Allah.
5. (Ar-Roja’). Kuatnya harapan bahwa shalat kita diterima oleh Allah juga menjadi sebab dekatnya kita pada Allah serta mengharapkan mendapat balasan yang agung.
6. (Al-Haya’). Adanya rasa malu bahwasannya kita tidak menunaikan hak Allah dengan semestinya.
Kemudian Habib Umar mengatakan:
“Jika enam kriteria ini terdapat padamu, maka shalatmu bisa dikatakan shalat yang khusyu’.”
Mudah-mudahan ALLAH Subhanahu Wa Ta’ala menjadikan kita termasuk orang-orang yang khusyu’ dalam shalat. Aamiin.
Hadirin Sidang Jumat Rahimakumullah
Demikian Khutbah singkat siang ini, semoga dibarengi oleh ridha dan hidayah Allah.