Begini Korpri Nasional Siapkan Strategi Branding untuk Meningkatkan Citra ASN

Selasa 04-02-2025,21:54 WIB
Reporter : Tim redaksi
Editor : syariah m

 

RADAR BENGKULU, JAKARTA - Webinar Korpri Menyapa ASN Seri ke-98 yang diselenggarakan pada Senin (4/2/2025), kembali menghadirkan narasumber-narasumber kompeten di bidang branding dan komunikasi, seperti Kepala Biro Humas Kementerian Agama, Akhmad Fauzin, dan pakar bisnis serta pemasaran Yuswohadi. Acara ini bertujuan untuk membekali Aparatur Sipil Negara (ASN) dengan strategi branding yang efektif guna meningkatkan citra positif mereka sebagai pelayan publik.

 

Webinar yang dibuka oleh Ketua Umum Dewan Pengurus Korpri Nasional (DPKN), Prof. Dr. Zudan Arif Fakrulloh, SH, MH, ini menekankan pentingnya branding positif bagi ASN dalam membangun citra yang profesional, berdedikasi, dan berintegritas. Zudan menjelaskan, ASN harus mampu berperan sebagai brand ambassador bagi pemerintah di unit kerja masing-masing. "ASN tidak hanya bekerja untuk instansi mereka, tetapi juga harus berkontribusi dalam membangun citra positif pemerintah di mata publik," ujarnya.

BACA JUGA:Ini Pesan Gubernur Rohidin kepada Kontingen PORNAS XVI KORPRI

Dalam webinar tersebut, Yuswohadi, pakar bisnis dan pemasaran, mengungkapkan pentingnya penerapan core values BerAKHLAK sesuai dengan Surat Edaran Menteri PAN-RB No. 20 Tahun 2021 sebagai dasar untuk membangun citra profesional ASN. Nilai-nilai ini, seperti Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif, dianggap sebagai fondasi yang membantu ASN menciptakan reputasi positif serta meningkatkan kinerja mereka. "ASN yang menerapkan nilai-nilai BerAKHLAK akan lebih dipercaya dan dihargai oleh masyarakat," tambah Yuswohadi.

 

Yuswohadi juga membahas pentingnya Employer Branding ASN dengan tema Bangga Melayani Bangsa, yang bertujuan untuk meningkatkan kebanggaan dan motivasi ASN dalam memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. Selain itu, ia menekankan pentingnya peningkatan kompetensi ASN melalui pelatihan dan pendidikan lanjutan agar mereka dapat bersaing dan mempertahankan citra profesional. "ASN yang terus belajar dan berkembang akan mampu menjawab tantangan zaman dan memperkuat citra positif mereka," tuturnya.

 

Salah satu hal yang juga disoroti oleh Yuswohadi adalah branding institusi yang harus berfokus pada penyelesaian masalah nyata yang dihadapi oleh masyarakat. Menurutnya, jika sebuah institusi dapat memberikan solusi terhadap permasalahan yang ada, citra institusi tersebut akan meningkat secara signifikan. "Branding institusi yang kuat tidak hanya mengandalkan promosi, tetapi juga harus mampu memberikan dampak positif bagi masyarakat," katanya. Yuswohadi juga memberikan beberapa tips dalam pembuatan konten yang efektif untuk ASN, yang meliputi edukasi, inspirasi, dan hiburan agar lebih mudah diterima oleh masyarakat, terutama generasi muda.

 

Sementara itu, Akhmad Fauzin, Kepala Biro Humas Kementerian Agama, memaparkan strategi branding yang telah diterapkan di kementeriannya. Fauzin menyampaikan bahwa Kementerian Agama telah berupaya menjadikan Menteri Agama, Nasaruddin Umar, sebagai pemimpin yang berperan penting dalam menciptakan citra positif. Bahkan, Menteri Agama Nasaruddin Umar berhasil meraih predikat sebagai Menteri Berkinerja Terbaik berdasarkan survei yang dilakukan oleh Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA).

 

"Seluruh ASN di Kementerian Agama telah diajak untuk menjadi humas aktif yang menyampaikan program-program kementerian kepada masyarakat dengan cara yang transparan dan komunikatif," jelas Fauzin. Dalam hal ini, Fauzin juga menyoroti tiga program prioritas yang dijalankan oleh Kementerian Agama, yakni Reformasi Birokrasi, penyelesaian masalah haji, dan percepatan sertifikasi 600 ribu guru melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG) dalam dua tahun ke depan. "Keberhasilan program-program ini akan semakin memperkuat citra positif Kementerian Agama di mata publik," tambahnya.

 

Kategori :