Bangunan Masjid Apung Pacitan mengangkat konsep Jawa tradisional yang didominasi oleh bambu serta kayu-kayu kuno.
Pakarnya menyebutkan, Masjid Kemampul menggunakan sejumlah tong atau drum besar yang memungkinkan masjid untuk terapung.
Masjid ini berperan sebagai lokasi sembahyang bagi komunitas Muslim seperti biasanya. Akan tetapi, yang membedakannya adalah suasana khas yang disediakan.
Terdapat di tepi laut dengan vista samudera yang terbuka, masjid ini menawarkan pengalaman spiritual yang unik.
Semilir angin laut dan suara ombak yang terdengar di sekitar diharapkan mampu memberikan ketenangan, membantu para jemaah lebih fokus dalam menjalankan salat. Waktu yang paling tepat untuk berkunjung ke Masjid Apung Pacitan adalah sore hari menjelang malam.
Pada saat itu, pengunjung tidak hanya dapat melaksanakan ibadah dalam suasana yang sejuk, tetapi juga menikmati keindahan sunset di tepi Pantai Pancer Door. Cahaya oranye yang memantul di atas permukaan lautan menciptakan panorama yang luar biasa, menambah suasana tenang dan khidmat.
Saat ini, masjid ini tidak hanya berperan sebagai lokasi ibadah dan tempat wisata religi untuk masyarakat sekitar. Masjid Apung Pacitan juga menarik perhatian wisatawan dari berbagai tempat yang ingin merasakan pengalaman beribadah dengan pemandangan alam yang luar biasa.
Keistimewaannya sebagai masjid yang terletak di pantai menjadikannya salah satu simbol Pacitan, daerah yang dikenal dengan sebutan Paradise of Java.