Mari kita saling memaafkan kesalahan orang lain (wal ‘afina aninnas). Sebab siapa yang mati dalam perseteruan, maka dakhalannaar (akan masuk neraka). Orang yang tidak mau memaafkan kesalahan orang lain, maka dia akan menanggung dosa orang sudah minta maaf tersebut. Jangan sampai kita termasuk orang yang muflis atau bangkrut di akhirat
3. Wa’athi Man Haromaka, yakni memberi bantuan materi atau pertolongan kepada orang yang bakhil atau kikir kepadamu.
Memperlakukan orang lain lebih baik dari perlakuan orang lain kepadanya itulah yang disebut ihsan. Orangnya disebut muhsinin dan mereka itulah orang menang sebenarnya (al-faizin), yang kembali kepada fitrah atau ber’Idul Fitri hakiki.
Firman Allah وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ ( Allah sangat mencintai orang yang berbuat ihsan.QS. Ali Imron: 148).
إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ ( Sesungguhnya Rahmat Allah sangat dekat dengan orang yang berbuat ihsan. QS. Al-‘Araf: 56).
Mari kita menyempurnakan Idul Fitri dengan bersilaturrahmi dengan para orang tua, guru, umara, pemimpin, karib kerabat dan menziarahi makam para leluhur yang sudah wafat.
Demikian Khutbah Idul Fitri, semoga bermanfaat.
Barakallahu Li Walakum Innahu Huwal Ghofururrahim
Khutbah Kedua