Sultan pun optimistis, komunikasi politik yang terjalin antara DPD RI, Kemenkes, dan Pemprov Bengkulu akan berbuah nyata.
“Saya yakin, dengan komitmen Menkes, kita bisa wujudkan rumah sakit tipe A di Bengkulu. Ini perjuangan lama yang harus segera diselesaikan,” ujarnya.
Gubernur Helmi Hasan mengaku prihatin melihat kondisi masyarakat Bengkulu yang harus menempuh perjalanan jauh hanya untuk mendapatkan layanan kesehatan lanjutan. Banyak pasien rujukan yang terpaksa pergi ke Palembang, bahkan ke Jakarta, demi mendapatkan fasilitas dan tenaga medis yang lengkap.
“Kasihan masyarakat kita. Untuk berobat, mereka harus ke luar daerah. Jangankan yang sakit, kita yang sehat saja kalau ke Palembang lewat darat sudah menguras tenaga dan biaya,” ujar Helmi dengan nada prihatin.
Menurutnya, keberadaan RS Tipe A Kemenkes di Bengkulu akan menjadi tonggak baru bagi peningkatan kualitas kesehatan dan kemandirian layanan medis. Dengan fasilitas superlengkap, rumah sakit tersebut akan berfungsi sebagai pusat rujukan utama sekaligus rumah pendidikan kedokteran dan riset kesehatan.
“Kalau RS ini berdiri, tenaga medis kita tidak perlu keluar daerah untuk menimba ilmu atau bekerja. Masyarakat pun bisa mendapatkan layanan berkualitas tanpa harus jauh-jauh,” jelasnya.
Pemprov Bengkulu juga menegaskan kesiapan daerah jika pemerintah pusat menyetujui pembangunan tersebut. Menurut Herwan Antoni, sejumlah lokasi strategis sudah disiapkan sebagai calon tapak pembangunan RS Tipe A, lengkap dengan infrastruktur dasar seperti akses jalan, listrik, dan air bersih.
“Kita siap mendukung penuh. Baik secara administratif maupun teknis. Ini kebutuhan mendesak, dan kita ingin pemerintah pusat melihat kesungguhan kita,” ujar.