“Sistemnya tidak sewa, hanya bagi hasil. Ini bentuk komitmen kami mendukung pemerintah untuk mengurangi pengangguran,” jelas Agus.
Model seperti ini dinilai menjadi angin segar bagi banyak pelaku usaha kecil yang ingin memulai bisnis namun terkendala modal awal. Dengan menghilangkan biaya tempat, UMKM bisa memaksimalkan modal untuk kualitas produk, pelayanan, dan pertumbuhan usaha.
Beberapa tenant bahkan mengaku omzet mereka meningkat karena lokasi strategis dan trafik pengunjung yang stabil. Meranti One, tanpa disadari, menjadi laboratorium alami bagi banyak wirausaha muda di Bengkulu.
Kehadiran Meranti One menambah dinamika baru sektor usaha mikro di Bengkulu. Di tengah keterbatasan ruang publik dan tempat usaha yang ramah bagi anak muda, kawasan ini menjelma menjadi ruang yang menjembatani banyak kepentingan: rekreasi, ekonomi, kreativitas, hingga interaksi sosial.
Lebih dari sekadar tempat makan, Meranti One menjadi wadah yang membuat kota terasa lebih akrab bagi warganya sendiri. Sebuah ruang di mana orang bisa datang tanpa ragu, beristirahat sejenak dari hiruk pikuk kota, sekaligus menyaksikan UMKM lokal tumbuh dalam ekosistem yang lebih sehat.