Taqwa Dalam Menjaga Integritas Diri di Era Digital
Dr. Ismail, M. Ag-Adam-Radar Bengkulu
Pendapat dari Ibnu Abbas dalam kalimat (هدى للمتقين): yakni orang-orang yang takut pada hukuman dari Allah karena meninggalkan hidayah yang mereka ketahui dan mengharapkan rahmat-Nya dengan meyakini apa yang datang dari-Nya.
Dari Abu Hurairah disebutkan bahwa seorang laki-laki bertanya kepadanya: apa itu taqwa? Dia pun menjawab: apakah kamu pernah berjalan di jalan yang berduri?
Lelaki itu menjawab: Pernah.
Abu Hurairah membalasnya: Lalu apa yang kau lakukan ketika itu?.
Dia menjawab: jika aku melihat duri aku berbelok, memanjangkan langkahku agar melewatinya, atau memendekkan langkah agar tidak mengenainya.
Abu Hurairah berkata: maka demikianlah takwa.
Ayat ini menegaskan bahwa taqwa adalah kunci untuk memahami dan mengaplikasikan ajaran Allah dalam kehidupan sehari-hari. dalam konteks digital, pemahaman ini menjadi sangat penting, karena banyak informasi yang beredar di internet dapat menyesatkan jika tidak disaring dengan baik.
Selain Al-Qur'an, Hadis Nabi Muhammad SAW juga memberikan banyak penekanan tentang pentingnya taqwa. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, Nabi bersabda,
عَنْ أَبِيْ ذَرٍّ جُنْدُبِ بنِ جُنَادَةَ وَأَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنْ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: (اتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ) رَوَاهُ التِّرْمِذِي وَقَالَ: حَدِيْثٌ حَسَنٌ.
"Bertaqwalah kepada Allah di mana pun kamu berada, dan ikutilah perbuatan buruk dengan perbuatan baik, niscaya perbuatan baik itu akan menghapusnya." (HR. Tirmidzi).
Hadis ini menunjukkan bahwa taqwa bukan hanya tentang menghindari dosa, tetapi juga aktif dalam melakukan kebaikan, yang sangat relevan dalam konteks media sosial dan interaksi digital.
Dalam penelitian yang dilakukan oleh para penggiat Al-Qur'an dan Sains, ditemukan bahwa individu yang memiliki tingkat taqwa yang tinggi cenderung lebih berhati-hati dalam membagikan informasi di platform digital.
Mereka lebih cenderung melakukan verifikasi terhadap fakta sebelum menyebarkan informasi, sehingga dapat mengurangi penyebaran berita palsu. Ini menunjukkan bahwa dalil tentang taqwa tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga memiliki implikasi praktis yang signifikan dalam kehidupan sehari-hari, terutama di dunia yang semakin terhubung.
Dengan memahami dalil-dalil yang mendasari taqwa, individu diharapkan dapat lebih termotivasi untuk menerapkan nilai-nilai tersebut dalam tindakan mereka, baik di dunia nyata maupun di dunia maya. Taqwa menjadi landasan moral yang penting dalam menjaga integritas di era digital yang penuh tantangan ini.
Hadirin Ma’asiral Muslimin Jamaah Jumat Rakhimakumullah
Taqwa memiliki tingkatan ;
1. Taqwa dari kekufuran
Maknanya meninggalkan kekufuran dan kemusyrikan, baik dalam perkataan maupun perbuatan dan yang tampak maupun yang batin.
2. Taqwa dari kemaksiatan
Maknanya meninggalkan dosa, kesalahan, dan maksiat. Siapapun yang bertakwa dari kemaksiatan dan
menjauhi dosa-dosa, ia termasuk orang- orang yang bertakwa.
3. Taqwa terhadap limpahan dunia
Maknanya zuhud di dunia dan zuhud dalam ambisi dunia. Siapapun yang meninggalkan apa yang berlebih dari dunia, Allah akan meringankan hisabnya pada hari kiamat.
4. Taqwa dari segala sesuatu yang menyibukkan diri dari berzikir kepada Allah
Tingkatan ini yang paling tinggi. Maknanya, kamu menyibukkan anggota badan dan hati dengan berzikir kepada Allah, baik secara sembunyi- sembunyi maupun terang-terangan.
Begitu pula taqwa dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, tergantung pada aspek yang ditekankan.
Pertama, taqwa dalam aspek ibadah, yaitu kesadaran untuk melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Dalam konteks digital, ini berarti menjaga konsistensi dalam beribadah meskipun banyak distraksi yang muncul dari penggunaan teknologi.
Misalnya, banyak orang yang merasa sulit untuk melaksanakan shalat tepat waktu karena tergoda untuk terus menggunakan perangkat mereka. Oleh karena itu, penting untuk memiliki taqwa yang kuat dalam ibadah agar tetap fokus pada tujuan spiritual.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
