Tahun 2026, Kota Bengkulu Fokus Tingkatkan PAD dan Pembangunan
Pj Sekda Kota Bengkulu Tony Elfian, saat penyampaian pengantar nota penjelasan Walikota Bengkulu terhadap Raperda Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bengkulu Tahun Anggaran 2026-Riski/MC-Radar Bengkulu
radarbengkuluonline.id – Pemerintah Kota Bengkulu membeberkan strategi efisiensi anggaran yang signifikan demi memperkuat kemandirian fiskal daerah. Melalui pemangkasan belanja pegawai, dana yang dihemat akan dialihkan sepenuhnya untuk mendanai program pembangunan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat.
Target Pendapatan Asli Daerah (PAD) untuk tahun 2026 telah ditetapkan sebesar Rp 386 miliar, meningkat dari target tahun sebelumnya. PAD ini bersumber dari hasil pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah, dan pendapatan lainnya yang sah.
BACA JUGA:Bappeda Kota Bengkulu Ikut Lokakarya Kolaborasi Multipihak
Strategi ini disampaikan oleh Pj Sekda Kota Bengkulu Tony Elfian, saat penyampaian pengantar nota penjelasan Walikota Bengkulu terhadap Raperda Tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bengkulu Tahun Anggaran 2026, di ruang Ratu Agung, kantor DPRD, Senin (17/11).
Tujuan utama dari peningkatan target PAD adalah untuk memperkuat kemandirian fiskal pemerintah daerah dan mendanai pelaksanaan otonomi daerah di tengah pemberlakuan kebijakan efisiensi.
BACA JUGA:Pemkot Bengkulu Berikan Solusi Bagi PKL Pasar Minggu, Bukan Hanya Menggusur
“Kita fokuskan seperti penanggulangan banjir, pembangunan jalan, penanganan pasar. Pemangkasan ini dilakukan demi memastikan keseimbangan fiskal dan agar dana transfer pusat dapat dirasakan manfaatnya secara maksimal oleh masyarakat,” jelas Tony.
Pada intinya, langkah ini merupakan strategi pemerintah untuk menjalankan efisiensi anggaran sambil tetap memprioritaskan peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan program pembangunan yang produktif.
BACA JUGA:Kadis Kominfo Resmikan Mie 1 Meter Khas Bengkulu
Hal ini dicapai dengan mengendalikan belanja yang kurang produktif, mengalihkan dana efisiensi untuk sektor prioritas seperti infrastruktur, serta mengupayakan kemandirian fiskal melalui peningkatan PAD.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
