100 Hari Kerja Helmi-Mian Didemo Aliansi Bengkulu Melawan

 

Dialog terbuka antara Gubernur dengan mahasiswa dalam waktu tiga hari, agar publik mengetahui capaian dan hambatan dalam 100 hari pertama pemerintahannya.

Pernyataan permintaan maaf dari Gubernur secara terbuka, atas pernyataan sebelumnya yang dianggap merendahkan gerakan mahasiswa.

 

“Jika dalam waktu dekat tak ada tindak lanjut, kami siap kembali dengan jumlah massa yang lebih besar,” ancam Riki yang disambut tepuk tangan mahasiswa lainnya.

 

Aksi yang berlangsung hingga sore itu berlangsung damai. Meski terik matahari menyengat, semangat mahasiswa tak surut. Mereka menyuarakan orasi, menyanyikan lagu-lagu perjuangan, hingga membacakan puisi perlawanan.

 

“Gerakan ini bukan untuk menjatuhkan, tapi untuk mengingatkan. Jika tidak dikawal, maka rakyat yang akan dirugikan,” ujar Riki.

 

Di tengah panasnya aksi, Plh Gubernur Mi’an memilih pendekatan humanis. Ia berjalan ke arah massa, menyapa satu per satu, lalu naik ke podium orasi yang disiapkan mahasiswa.

Dalam pernyataannya, Mi’an menjelaskan bahwa sebagai Pelaksana Harian, dirinya tidak memiliki kewenangan membuat keputusan strategis.

 

“Saya datang bukan untuk membela siapa pun. Tapi saya ingin menyampaikan bahwa wewenang saya terbatas. Namun, semua aspirasi teman-teman mahasiswa akan saya sampaikan langsung kepada Gubernur Helmi Hasan,” kata Mi’an.

 

Sumber: