Banner disway

BPS Ingatkan Pemerintah Daerah, Ekspor Bengkulu Anjlok 71 Persen

BPS Ingatkan  Pemerintah Daerah,  Ekspor Bengkulu Anjlok 71 Persen

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Ir. Win Rizal ME-Windi Junius-Radar Bengkulu

radarbengkuluonline.id  – Ekspor Provinsi Bengkulu mengalami penurunan paling tajam dalam setahun terakhir. Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu mencatat, nilai Ekspor pada Juni 2025 hanya mencapai USD 2,81 juta, anjlok hingga 71,75 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (Juni 2024) yang mencapai USD 9,96 juta.

Penurunan ini memunculkan kekhawatiran serius dari berbagai pihak. Terutama karena ekspor selama ini menjadi salah satu tulang punggung perekonomian daerah.

BACA JUGA:Pererat Tali Silaturahmi, Turnamen Mini Soccer Piala Gubernur Bengkulu Diikuti 44 Tim

 

Kepala BPS Provinsi Bengkulu, Win Rizal, mengingatkan agar fenomena ini tidak dianggap sepele. Ia menilai penurunan drastis ini bukan sekadar gejala musiman, melainkan sinyal bahaya bagi daya saing ekspor Bengkulu secara umum.

“Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kontraksi ekspor kali ini cukup dalam. Ini menunjukkan bahwa ketergantungan pada pasar dan komoditas tertentu membuat perekonomian kita rentan. Diversifikasi pasar dan peningkatan nilai tambah produk ekspor menjadi kebutuhan mendesak,” ujar Win Rizal.

BACA JUGA:Terkait Dugaan Kasus Korupsi Tambang, Kejati Sita Rumah Mewah, Mobil Pajero dan Tas Louis Vuitton

 

Penurunan ini terjadi di tengah fluktuasi nilai ekspor selama 12 bulan terakhir. Data BPS menunjukkan bahwa ekspor Bengkulu sempat berada di titik tertinggi pada Oktober 2024, dengan nilai mencapai USD 22,63 juta. Namun, sejak itu angkanya terus menurun, dan mencapai titik terendahnya pada Juni 2025.

Salah satu faktor utama yang memperparah kondisi ekspor adalah terganggunya aktivitas pengiriman akibat tertutupnya alur pelayaran Pelabuhan Pulau Baai selama hampir 4 bulan.

BACA JUGA:Senam Bersama, Kader PKK Bengkulu Didorong Jadi Garda Terdepan Kampanye Hidup Sehat

 

Pelabuhan terbesar di Provinsi Bengkulu ini menjadi gerbang utama distribusi ekspor ke mancanegara. Penutupan alur pelayaran tersebut berdampak langsung pada aktivitas bongkar muat dan pengapalan barang ekspor, sehingga banyak komoditas tertahan di gudang atau gagal dikirim ke luar negeri.

“Kondisi logistik yang belum sepenuhnya pulih membuat distribusi ekspor Bengkulu menjadi tersendat. Ini tantangan nyata yang harus diatasi dengan kebijakan cepat dan tepat,” ujar Win Rizal.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: