Dana Desa Tatung Sukses Lahirkan  Atlet Paralayang

Dana Desa Tatung Sukses  Lahirkan  Atlet Paralayang

RBO, PONOROGO - Keberhasilan dana desa yang digelontorkan selama hampir empat tahun terakhir telah dirasakan oleh masyarakat desa. Terutama tumbuhnya potensi desa berupa wisata baru yang ada di desa-desa.

Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Sekjen Kemendes PDTT) Anwar Sanusi saat menutup turnamen paralayang yang dilakasanakan di Gunung Gede, Desa Tatung, Kecamatan Balong, Ponorogo, Minggu (9/9).

"Terima kasih untuk Desa Tatung yang telah menggunakan dana desa untuk pembangunan Wisata Baru Desa berupa wahana paralayang," ucap Anwar Sanusi.

Menurut dia, pemerintah pusat sangat mengapresiasi kegiatan tersebut dan akan mensupport penuh kegiatan tersebut, sehingga nantinya menjadi wahana paralayang tingkat nasional ini.

Kegiatan tunamen paralayang Jatim ini merupakan kali ke-4 yang diselenggarakan di Jawa Timur. Kegiatan ini diprakarsai oleh Federasi Aero Sport Indonesia (FASI). Dari kegiatan ini diharapkan akan dapat menghasilkan atlet-atlet paralayang lokal yang bakal menjadi atlet nasional. "Sehingga cabang paralayang bisa menjadi penyumbang emas di semua event kejuaraan," harap Sekjen Kemendes PDTT.

Di tempat berbeda, ketua FASI Jatim Arif Eko Wahyudi mengatakan, penemuan lokasi baru untuk wahana paralayang di Jawa Timur ini sangat diharapkan dapat memunculkan atlet-atlet paralayang baru yang bisa diandalkan untuk kejuaraan tingkat nasional. Ia menambahkan bahwa nantinya dengan adanya wahana baru paralayang baru yang ada di Gunung Gede, Desa Tatung akan menggerakan olahraga paralayang tidak hanya bisa dinikmati oleh masyarakat elit, tetapi ini akan menjadi ajang oleh bakat pemuda desa. "Menjadi salah satu perlombaan rutin yang dilaksanakan untuk memperingati hari kemerdekaan RI yang ada di desa tiap tahun," ucapnya.

Event Turnamen paralayang seri keempat ini sebelumnya dilaksanakan kali pertama di Kabupaten Tulungagung, kedua di Kabupaten Pacitan, Ketiga di Kabupaten Trenggalek, dan Keempat di Kabupaten Ponorogo.

Turnamen yang diikuti sebanyak 74 atlet paralayang berasal dari daerah-daerah di Jawa Timur itu menghasilkan pemenang Kategori Senior Putra peringkat pertama oleh Sutrisno dari Kabupaten Malang, Peringkat Kedua Bayu Krisna dari Kota Batu, peringkat ketiga Ikhwan Hadi dari Kota Batu. Selanjutnya Kategori Junior Putra dimenangkan pertama oleh Alkindi Akbar Kota Malang, kedua Timbul Prasetyo Kota Batu, ketiga Evelin Kota Batu dan kategori yang terakhir Junior Putri dimenangkan oleh Pertama Dessy Ramadani Kota Batu, kedua oleh Langking A.P Kabupaten Tuban, dan ketiga oleh Jeannette Christesha B dari kota Batu.

Kepala Desa Tatung Rudi Susiarto, mengatakan, Pemerintah Desa akan terus melakukan pembenahan dan penyempurnaan terutama di wilayah insfratruktur pada wahana paralayang di Gunung Gede. Dia berharap wahana paralayang ini menjadi salah satu destinasi wisata baru yang ada di Desa Tatung dan satu-satunya di Kabupaten Ponorogo dengan memanfaatkan dana desa untuk Pembangunan dan juga pemberdayaan masyarakat di sekitar lokasi wahana paralayang Gunung Gede.(rls/Kemendes)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: