Desa Babakan Bogor Butuh Pelapis Tebing

Desa Babakan Bogor  Butuh Pelapis Tebing

Masih Rawan Longsor

RBO >>  KEPAHIANG >>  Pasca longsor yang terjadi pada Jumat malam (7/9) masih membuat Desa Babakan Bogor Kecamatan Kabawetan rawan longsor. Pasalnya, sepanjang jalan desa tersebut belum ada pelapis tebing. Sementara curah hujan masih sangat tinggi. Selain itu, longsor juga mengancam saluran irigasi menuju lahan pertanian warga.

      Warga meminta Pemkab melalui dinas terkait dapat melakukan pembangunan pelapis tebing atau turap untuk meminimalisir kerugian akibat longsor yang sewaktu-waktu dapat terjadi mengingat kontur tanah Desa Babakan Bogor adalah berbukit.

      "Jika musim hujan Kami selalu khawatir terjadi longsor. kekhawatiran kami itu terjadi pada Jumat malam. Longsoran tanah itu tidak hanya menutup jalan, namun juga menimbun kolam irigasi dan lahan sawah warga, tiang listrik juga roboh. Sehingga pasokan listrik ke desa kami padam. Sebab itu kami sangat berharap Pemkab membangun pelapis tebing di sepanjang desa kami," ujar warga setempat, Turin saat ditemui radarbengkuluonline.com kemarin.

      Sementara itu, Kades Babakan Bogor, Giran mengingatkan warga dan pengguna jalan berhati-hati saat melintas di jalan desa Babakan Bogor. Pasalnya, longsor masih berpotensi terjadi itu.

      "Kami imbau warga berhati-hati saat melintas. Khususnya saat turun hujan. Sebab longsor masih sangat berpotensi mengingat curah hujan masih sangat tinggi," kata Giran.

      Sementara itu, longsor yang terjadi pada Jumat malam di Desa Babakan Bogor juga menyebabkan anggota DPRD Kepahiang, Widya mengalami kerugian hingga Rp 50 juta. Ini lantaran 100 batang jeruk jenis Dekopal asal Malang yang ada di kebun jeruk miliknya ikut terkena longsor. "Karena longsor, sedikitnya ada 100 batang pohon jeruk ikut longsoran. Taksiran kerugian sampai Rp 50 juta," ujarnya.(tan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: