MALAM PUNCAK PASAR BETABOER KE 5 HADIRKAN KESENIAN TRADISI REJANG LEBONG

MALAM PUNCAK PASAR BETABOER KE 5 HADIRKAN KESENIAN TRADISI REJANG LEBONG

RBO, JAKARTA - Tari Kejei pukau malam puncak Pasar Betaboer ke-5 dalam rangka HUT KE 50 PROVINSI BENGKULU di Anjungan Daerah Bengkulu, Taman Mini "Indonesia Indah", Jakarta (24/11).

Tari Kejei merupakan kesenian tradisi suku Rejang. Tarian ini oleh masyarakat diyakini mengandung nilai-nilai mistik dan dipercaya sudah ada sebelum kedatangan para biksu dari kerajaan Majapahit.

"Walaupun sempat diguyur hujan, moment ini sangat tepat untuk memperkenalkan Provinsi Bengkulu kepada masyarakat Indonesia bahkan internasional," ungkap Sekda Provinsi Bengkulu Nopian Andusti usai hadir pada malam puncak Pasar Betaboer ke-5.

Ditegaskan Sekda Provinsi Bengkulu Nopian Andusti, untuk lebih mengenalkan kesenian daerah, perlu dukungan dari semua pihak, termasuk dari 10 kabupaten kota, agar tidak hanya alat musik Dhol yang dikenal namun juga kesenian daerah lainnya.

"Memang pada malam ini, banyak menampilkan kesenian dari Rejang Lebong, tapi ke depan seluruh kabupaten/kota akan berkolaborasi mensukseskan event event seperti ini," jelasnya.

Menurut Bupati Rejang Lebong Hijazi, tidak hanya Bumi Jang Pat Petulai saja yang mensuport event ini, namun dirinya meyakini dukungan dari daerah lain juga akan dioptimalkan.

"Kebetulan malam ini didominasi Rejang Lebong. Makanya bersama kabupaten lain akan terus mensuport apapun agenda yang dilaksanakan Provinsi Bengkulu," katanya.

Selain menampilkan tari Kejei, pada Malam Puncak Pasar Betaboer ke-5 ini, juga ditampilkan beberapa kesenian tradisional lainnya, seperti Sarapal Anam dan Kreasi Musik Dhol Nusantara yang melibatkan berbagai alat musik etnik Indonesia, dan ditutup dengan penampilan tarian oleh Sanggar Tari Raja Muda dari Kota Bengkulu.(rls/tim)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: