Solihin Adnan: Wajib Jadikan Kota Bengkulu Nyaman dan Aman
Solihin Adnan: Kota Merupakan Wajah Provinsi Bengkulu
RBO, BENGKULU - Anggota DPRD Kota Bengkulu, Solihin Adnan SH menilai, untuk mengatasi persoalan banjir yang saat ini mengepung wilayah Kota Bengkulu, mau tidak mau memang membutuhkan penanganan yang permanen melalui sinkronisasi program.
Baik antara Pemerintah Provinsi (Pemprov) maupun Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu dan instansi vertikal yang berwenang. Apalagi ibukota Provinsi Bengkulu ini terletak di Kota Bengkulu, yang sudah semestinya program pembangunan yang dilaksanakan dengan pendekatan perkotaan.
“Menjadikan warga kota ini hidup nyaman dan bersih, tanpa banjir ataupun sampah adalah wajib atau “Fardu Ain” bagi Pemprov maupun Pemkot serta seluruh stakeholder yang ada. Kami dari pihak legislatif di beberapa kali pembahasan APBD 2019 di DPRD Kota, mendorong dan menyampaikan agar dapat menyikapi dengan benar soal potensi banjir. Jadi kebijakan selanjutnya berada di lingkungan hidup,” ungkap Solihin Adnan, kemarin (16/12).
Menurutnya, hal yang mendasar perlu diberikan pemahaman kepada masyarakat dalam mengatasi persoalan banjir dengan mensosialisasikan kepada masyarakat hidup bersih, dengan lingkungan tidak ada sampah yang berserakan di drainase atau siring. Dicontohkan di salah satu tempat cagar budaya di Kota Bengkulu, tepatnya Persada Bung Karno, di saat curah hujan tinggi seperti sekarang ini, lantaran drainase di duga tidak berfungsi dengan baik, air melimpah ke jalanan dan sampai masuk ke komplek Persada Bung Karno.
“Kami sudah tekankan mulai tahun depan, dalam pembangunan infrastruktur oleh dinas teknis agar memperhatikan dampak lingkungannya. Mengingat jika lingkungan baik, lambat laut persoalan banjir secara bertahap akan bisa diatasi,” kata Politisi Gerindra Bengkulu ini. Lebih jauh ditambahkan, dalam mengatasi persoalan banjir di Kota ini, pihaknya dari Fraksi Gerindra di DPRD Kota yang meneruskan ke Badan Anggaran (Banggar) telah mengusulkan, agar disiapkan dana untuk penanganan banjir dan pembangunan infrastruktur jalan. Hanya saja berpijak dari kejadian banjir yang masih saja melanda wilayah Bengkulu saat ini, pihaknya menekankan kepada dinas teknis harus memperhatikan soal drainase atau siringnya. Artinya, dalam pembangunan agar memperhatikan daerah resapan airnya.
“Jika persoalan drainase tidak bisa mengatasi persoalan banjir, Pemda diminta koordinasi dengan pihak Balai Sungai untuk membuat Folder sebagai tempat pembagian atau penyaluran air,” tutupnya. (idn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: