Harga Sawit Kembali Bergairah

Harga Sawit Kembali Bergairah

RBO, BENGKULU - Para petani sawit di Provinsi Bengkulu mulai bergairah dengan kenaikan harga tandan buah segar (TBS) sawit yang terjadi sejak awal Januari hingga kini mencapai Rp 1.100 per kilogram. Padahal sebelumnya harga sawit terpuruk ke level Rp 400 per kilogram.

"Harga di tingkat petani di wilayah Kabupaten Seluma dijual Rp 1.100 per kilogram. Sementara di tingkat pabrik sudah mencapai Rp 1.400 per kilogram," kata Andy Wijaya, pedagang pengumpul sawit Rabu (06/2) kemarin.

Ia mengatakan, sebelumnya petani setempat menjual buah sawit dengan harga mencapai Rp 400 per kilogram. Harga yang rendah tersebut bahkan sempat membuat sejumlah petani menghentikan pemanenan buah sawit.

Menurut Andy, kondisi harga buah sawit yang terpuruk tersebut dialami petani dalam setahun terakhir. Saat harga membaik, sayangnya buah sawit hanya sedikit atau biasa disebut musim trek.

"Sepertinya ada kaitan dengan musim, dimana pasokan buah menurun sehingga harga meningkat. Sama dengan hukum permintaan dan penawaran," ucapnya.

Sementara harga buah sawit yang diterima sejumlah pabrik pengolah buah mentah di wilayah Kabupaten Mukomuko per 21 Januari mencapai Rp 1.140 per kilogram hingga Rp 1.250 per kilogram.

Sardi, petani buah sawit di Desa Arah Tiga, Kecamatan Lubuk Pinang, mengatakan harga buah sawit yang membaik sayangnya terjadi saat produktivitas buah sedang merosot.

"Kami berharap harga buah sawit ini terus bortahan membaik sampai memasuki musim buah berikutnya," kata Sardi.

Sementara itu, ditambahkan oleh Kepala Dinas Tanaman Pangan Holtikultura dan Perkebunan Provinsi Bengkulu, Ir Ricky Gunawan mengutarakan, pihaknya terus melakukan koordinasi bersama dengan pihak kelompok petani. Selain itu, harus memantau kondisi kenaikan ekonomi dunia. "Memang ini secara global. Kita mengikuti harga luar. Namun sebisa mungkin kita harus terapkan dengan sesuai harganya," tutup Ricky. (Bro)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: