Gubernur Minta Segera Keruk Alur Pelabuhan Pulau Baai

Gubernur Minta Segera Keruk Alur Pelabuhan Pulau Baai

RBO, BENGKULU - Pendangkalan alur Pelabuhaan Pulau Baai Bengkulu yang terus terjadi saat ini menjadi perhatian serius Gubernur Bengkulu, Dr H Rohidin Mersyah. Sebab itu, dia meminta rencana pengerukan alur pelabuhaan tersebut dilakukan secara cepat. Jangan sampai, pendangkalan alur yang terus terjadi dalam satu tahun sekali itu akan menggangu rencana pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) diwilayah Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu."Ketika pengembangan pelabuhan menjadi KEK, tentunya alur menjadi hal penting untuk perhatian," ungkap Rohidin. Menurut PT Pelindo II Bengkulu sebagai pengelola pelabuhan harus mencari solusi jangka panjang, agar pendangkalan alur tidak lagi terjadi. Terlebih akhir tahun lalu, PT Pelindo telah berjanji akan mencarikan solusi jangka panjang pendangkalan alur, disamping harus kembali melakukan pengerukan secara berkala. Mengingat pengerukan juga membutuhkan anggaran cukup besar."Rencana jangka panjang, saya pikir harus segara difinalisasi oleh pihak managemen," terang Rohidin. Berbagai kajian juga harus tetap dijalankan secara komperensif. Sehingga benar-benar bisa menemukan solusi yang tepat terkait pendangkalan alur pelabuhan. Karena dampak dari pendangkalan alur tersebut sengat besar, aktifitas bongkar muat di pelabuhan akan semakin terganggu."Lakukan kajian secara komperensif," ujar Rohidin. Atas pendangkalan tersebut, Rohidin juga telah berkomunikasi dengan pihak PT Pelindo II Bengkulu. Bahkan saat ini, kapal keruk yang disewa dari Negara Dubai akan tiba di Bengkulu dalam waktu 13 hari perjalanan. "Dalam waktu dekat akan mendatang kapal keruk dari luar negeri. Mudah-mudah segera dikeruk," paparnya. Setelah dilakukan pengerukan nantinya, gubernur meminta PT Pelindo II untuk menjaga kedalaman alur. Minimal alur tersebut dengan kedalaman 8 meter LWS. Tidak seperti saat ini yang hanya dengan kedalaman 5,5 meter LWS, yang berakibat kapal-kapal besar tidak bisa lagi bersandar di pelabuhan. "Saya minta alur tetap dijaga, minimal 8 meter LWS. Sehingga tidak menggangu aktifitas bongkar muat di pelabuhan," tutupnya. (idn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: