Gubernur: Yang Selewengkan BBM Bersubsidi Ditindak

Gubernur: Yang Selewengkan  BBM Bersubsidi Ditindak

RBO >>>   BENGKULU  >>>   Langkanya Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, baik jenis solar dan premium di Provinsi Bengkulu diduga kuat salah satunya memang terjadi penyimpangan. Ini dibuktikan keberhasilan aparat kepolisian mengungkap dugaan penyelewengan BBM bersubsidi yang dilakukan oknum tertentu guna mencari keuntungan pribadi.

"Meskipun demikian saya meminta pastikan betul, agar aparat penegak hukum menindak tegas pihak yang telah menyalahgunakan BBM bersubsidi. Maksud saya bukan hanya pada oknum yang menyalahgunakan BBM bersubsidi, tetapi juga petugas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) yang turut serta bermain hingga dugaan penyimpangan itu terjadi," ungkap Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah, Minggu (21/7).

Kemudian, lanjut Rohidin, Pemerintah Kabupaten/Kota bersama PT Pertamina dapat juga menindak tegas SPBU-SPBU dimana dugaan penyimpangan itu terjadi. "Jadi bukan cuma oknum dan petugas SPBU saja, tapi juga pemilik SPBU harus ikut bertanggungjawab. Karena tidak menutup kemungkinan, penyimpangan sampai terjadi akibat kelalaian SPBU dalam mengawasi," ujar Rohidin.

Menurutnya, bagi SPBU yang lalai dalam pengawasan penyaluran BBM, Pemerintah Kabupaten/Kota dan Pertamina bisa mencabut izin yang memang merupakan kewenangan mereka. "Kita harus tegas dalam masalah ini. Jangan diangap main-main. Karena jika sampai terjadi penyelewengan, nasib masyarakat banyak dan berhak atas BBM bersubsidi itu yang digadaikan," katanya.

Disisi lain Rohidin menerangkan, pekan pertama bulan depan, pihaknya bakal bertemu langsung dengan BPH Migas dan Kementerian terkait. "Sudah kita undang untuk datang ke Bengkulu guna memastikan kuota BBM bersubsidi sudah cukup atau belum. Kalau dari hitung-hitungan nanti memang kurang, maka kita minta ditambah," terang Rohidin.

Hanya saja, sambung Rohidin, kalau pengawasan tidak dilakukan dengan optimal, dalam artian dugaan penyimpangan masih terjadi, maka berapapun kuota yang diberikan tidak pernah cukup. "Jadi percuma saja kuota ditambah, lah yang menikmati tambahan kuota BBM bersubsidi tersebut hanya dinikmati pihak-pihak tertentu saja untuk mencari keuntungan," sindir Rohidin.

Lebih jauh dikatakannya, yang jelas harus sama-sama diawasi kedepannya dalam penyaluran atau pendistribusian BBM bersubsidi ini. Baik iitu jenis solar ataupun premium. "Harus dipastikan BBM bersubsidi itu tepat sasaran. Dalam kesempatan itu saya atas nama Gubernur mengapresiasi aparat kepolisian yang telah mengungkap dugaan penyelewengan. Sekali lagi saya berharap, dapat diusut hingga keakar-akarnya," tutup Rohidin. (idn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: