Memprihatinkan, Bangunan SDN 47 Usang Dimakan Zaman

Memprihatinkan, Bangunan SDN 47 Usang Dimakan Zaman

Yang Ingin Memberikan Seng dan Plapon Bekas Kami Terima

RBO  >>>   BENGKULU  >>>  Sungguh memprihatinkan bila melihat potret pendidikan di Kota Bengkulu. Pasalnya, Sekolah Dasar Negeri 47 Kota Bengkulu yang masih berada ditengah-tengah Kota sangat tidak layak melihat bangunan sekolah yang sudah usang dimakan waktu. Terlebih lagi, atap sekolah yang mulai bocor, sehingga setiap datangnya hujan guru pengajar dan murid membersihkan lantai penuh dengan tanah liat dan air hujan.

"Kondisi sekolah kami sangat memprihatinkan. Banyak kelas-kelas yang atapnya bocor. Apalagi kalau hujan tiba, terpaksa kami harus membersihkannya. Kelas menjadi kotor, basah, sehingga belajar menjadi tidak efektif. Kalau seperti ini terus, gawat. Kami dewan guru sudah kelelahan duluan sebelum memulai belajar," ujar Kepala SDN 47 Kota Bengkulu, Nurseha, S.Pd melalui Guru SDN 47, Zaini, S.Pd pada RADAR BENGKULU, Senin (22/7).

Diketahui, bangunan SDN 47 yang berlokasi di jalan Prof. Hazairin SH Berkas itu, atap sekolah (seng) sudah tidak layak digunakan lagi. Beberapa plapon kelas yang sudah bocor. "Kondisi seperti ini, sudah kami alami selama hampir satu tahun lebih.  Yang membuat hati menjadi miris, bila hujan tiba bagaimana kami mau belajar, air dari atap netes terus ke bawah, sehingga murid belajar berdempetan untuk menghindari tetesan air hujan yang turun. Mau belajar ke Perpustakaan sudah ada kelas lain yang mengisi," katanya.

Pihak sekolah sangat berharap adanya bantuan dari tangan dermawan yang ingin memberikan seng, plapon dan kayu. "Pokoknya, siapa saja yang ingin memberikan bantuan, baik itu infaq, sedekah dan lain-lain walaupun bekas tetap kami terima. Kalau ingin merenovasi dengan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), juga tidak cukup. Percuma kalau yang hancur saja diperbaiki, sebab hampir seluruh seng itu sudah usang semua," harapnya.

Lebih lanjut dikatakan Zaini, apa bedanya murid di SDN 47 dengan murid SD lainnya? "Kan sama saja. Sama-sama menciptakan generasi penerus bangsa dimasa yang akan datang. Jangan ada pilih kasih walaupun sekolah ini kecil. Bagaimana murid mau efektif dalam belajar kalau kondisi sekolah seperti ini," tutupnya. (Ach)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: