Belum Optimal, Program GPS di Kota Bengkulu

Belum Optimal, Program GPS di Kota Bengkulu

RBO  >>>   BENGKULU  >>>   Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota beberapa bulan yang lalu sedang gencar-gencarnya menggalakkan program Gerakan Peduli Siswa (GPS). Namun disayangkan, banyak sekolah di Kota Bengkulu yang belum mengindahkan program tersebut.

Dari pantauan RADAR BENGKULU dilapangan, masih banyaknya sekolah-sekolah yang belum menerapkan program GPS. Padahal, Wakil Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi pernah mengimbau agar menyukseskan program itu. "Program GPS, merupakan inisiasi dari Dikbud Kota sangat kami apresiasi, sehingga tidak ada alasan anak putus sekolah. Sebab hasil infaq mereka, dari murid ke murid itu sendiri. Untuk itu, seluruh sekolah yang bernaung di Dikbud Kota harap menyukseskan GPS," ujar Dedy Wahyudi.

Belum optimalnya program GPS, disinyalir berbagai macam faktor. Salah satunya, belum kondusif belajar mengajar karena baru memasuki tahun ajaran 2019-2020. "Kami sudah mengimbau pada walimurid untuk menyukseskan program GPS, namun karena ada hal yang lain, makanya kami sepakat GPS akan dimaksimalkan bulan Agustus nanti," ujar Kepala SDN 57 Kota Bengkulu, Tugiyem, S.Pd pada RADAR BENGKULU kemarin.

Disisi lain, Kepala SDN 19 Kota Bengkulu, Masyhuri Effendi, S.Pd sudah jauh hari untuk merencakan program GPS tahun ajaran 2019-2020. "Rencananya murid akan dibuatkan rekening tersendiri. Jadi, hasil infaq murid langsung ditabung ke rekening yang disiapkan pihak sekolah. Bagi murid yang tidak mampu, akan didata terlebih dahulu," ungkap Masyhuri.

Sementara itu, terkait adanya program GPS mendapat dukungan penuh dari Kepala SDN 11 Kota Bengkulu, Sukmawati, M.Pd. "Kami sudah memberitahu walimurid untuk GPS. Intinya, kami menerapkannya seperti subsidi silang bagi murid yang tidak mampu. Diharapkan mereka dapat berpartisipasi menyukseskan program tersebut," tutupnya. (Ach)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: