Mendirikan PAUD “Abal-Abal” Itu Mudah

Mendirikan PAUD “Abal-Abal” Itu Mudah

Eksistensi PAUD Diuji 4 Sampai 5 Tahun Berdiri

RBO  >>>   BENGKULU   >>>   Pengawas Pembina Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Bengkulu, Evi Sumiati, M. Pd secara tegas mengatakan, mendirikan PAUD abal-abal itu mudah. Tapi mendirikan PAUD yang berkualitas itu susah. Sebab, banyak persyaratan yang harus dilengkapi.

"Mendirikan PAUD jangan hanya mengejar materi saja. Tapi harus dipikirkan mutu dan kualitasnya. Kalau hanya memikirkan materi dan hanya menjadikan lahan bisnis, yakinlah satu sampai dua tahun tidak akan mendapatkan hasil apa-apa, " ujar Evi pada RADAR BENGKULU, Rabu (31/7).

Diungkapnya, mendirikan PAUD akan dipandang masyarakat dan dipercaya setidaknya selama 4 sampai 5 tahun berdiri PAUD tersebut.  "Namanya dunia pendidikan, tidak langsung jadi.  Sebab, butuh proses yang panjang dari pengelolaan manajemen lembaga PAUD, guru pengajar, sarana prasarana sekolah dan lain-lain. Semuanya harus dipikirkan matang-matang," ungkapnya.

Menjamurnya lembaga PAUD di Kota Bengkulu,  menjadi salah satu bukti bahwa PAUD menjadi lahan bisnis bagi segelintir orang. "Semuanya harus direncanakan dengan baik. Jangan sampai guru yang mengajar murid tidak ada perencanaan. Kalau PAUD yang mengerti prosedurnya,  mengajar itu harus ada perencanaan dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH), Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Mingguan (RPPM) dan kurikulumnya lengkap," katanya.

Untuk itu,  pengawas pembina perlu adanya komunikasi yang intens dari lembaga PAUD yang mereka naungin, supaya dapat memantau dari manajemen pengelolaan lembaga PAUD tersebut. "Alhamdulillah, kalau binaan kita tidak ada PAUD yang dikategorikan abal-abal. Sebab,  setiap minggu atau sebulan sekali harus mengadakan pertemuan rutin. Jadi, kita memantau terus perkembangan PAUD itu sudah sejauh mana," tutupnya. (Ach)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: