Mayoritas Lansia, Kloter 12 Bengkulu Pilih Lakukan Napar Awal

Mayoritas Lansia, Kloter 12 Bengkulu Pilih Lakukan Napar Awal

RBO  >>>   MEKKAH   >>>    Kloter 12 Padang yang berisi 390 Jemaah Calon Haji (JCH) asal Provinsi Bengkulu dan lebih rinci lagi membawa jemaah semua kabupaten dan kota mayoritas lanjut usia (lansia).  General Manager yang juga Pimred RADAR BENGKULU, Syah Bandar melaporkan dari Mekkah  bahwa supaya jemaah selamat dan sukses menjalankan ibadah haji di Padang Arafah, Musdalifah dan Mina maka disepakati melakukan Napar Awal. Sehingga cukup 3 malam di sana. Sedangkan hari keempat sudah kembali ke hotel. Semua Ketua Regu (Karu), Ketua Rombongan (Karom), Ketua Kloter dan jemaah sepakat.

"Kita Napar Awal demi keselamatan jemaah kita. Kita harus melindungi jemaah kita.  Kalau dipaksa Napar Sani dikhawatirkan terlalu banyak menguras fisik, "kata pembimbing Ibadah Haji Bengkulu,  H.Matridi, S.Ag, M.Ap kemarin.

Sedangkan untuk melontar Jumrah Jemaah Lansia, sambungnya bahwa nantinya diwakilkan ke jemaah yang usianya relatif muda. Sedangkan lansia tetap di tenda hingga lontar Jumrah selesai. JCH yang mudapun telah sepakat membantu yang lansia secara senang hati.

      Adapun persoalan lainnya saat berada di Padang Arafah dan Mina saat wukuf nanti sangat padat. Karena semua jemaah ke sana sehingga jumlahnya bisa mencapai 4.000.000 orang. Karena itu semua harus disiplin dengan waktu dan jadwal yang ditetapkan pemerintah.  Supaya tidak jatuh korban seperti tahun sebelumnya, jadwalnya kegiatan ARMUZNA Kloter 12 Padang sebagai berikut.

1.Tanggal 8 Zhulhijjah/9 Agustus, 2 jam sebelum Hari berangkat ke Arofah, semua jamaah sudah memakai pakaian Ihram dari hotel, sebelum berangkat salat sunnat Ihram dan berniat untuk haji di hotel. Barang-barang yang harus dibawa ke Arofah. Pakaian ganti maksimal dua stel, peralatan mandi, dan kebutuhan obat-obatan. ‘’Kita akan diberangkatkan ke Arofah dikoordinir oleh pihak maktab dengan menggunakan bus yang telah disiapkan. Selama di Arofah kita akan melaksanakan salat Jama' dan Qosar.’’

  1. Tanggal 9 Zdulhijjah/10 Agustus, akan wukuf di Arofah, pada pukul 12.00 Khutbah Wukuf dan Sholat Jama' Qosar dalam keadaan berjamaah. ‘’Setelah salat maghrib dan isya dijamak, kita akan diberangkatkan menuju Muzdhalifa dengan membawa semua barang-barang yang disiapkan.’’

Hasil Keputusan Final.

  1. Kloter 12 Napar Awal karena pertimbangan banyak jemaah yang sudah lansia , jemaah wajib bayar Mud/ Fidyah senilai makan kita sehari. Sekali makan kurang lebih 20 riyal sebanyak 3 kali, sehingga dikalkulasikan sebesar 60 Riyal sehari. Pembayaran silakan masing-masing jemaah langsung menyerahkan ke tukang sapu atau orang yang membutuhkan. Tidak boleh dikoordinir oleh Karom atau Karu.
  2. Diimbau untuk seluruh Jemaah untuk ikut salat Hajat berjamaah di Musala setiap malam jam 01.00 selama sebelum waktu Wukuf di Arafah.
  3. Selama Armuzna, sebelum salat segera berwudhu atau tayamum dan pelajari cara Jama' qashor.
  4. Tanggal keberangkatan dari Hotel tanggal 9 Agustus hari Jumat, setelah ada kepastian jam keberangkatan dari hotel, jemaah sudah selesai potong kuku, cukur bulu, mandi wajib memakai wangi-wangian, dan niat Ihrom lalu lanjutkan niat haji di Hotel dan salatnya Jama' Qashor.

   Sedangkan kondisi jemaah hingga kini, lanjut Syah Bandar, hampir semua kena flu dan batuk. Sehingga tiap harinya petugas kesehatan melayani hingga 50 pasien silih berganti.

   ‘’Namun demikian masih tetap bisa beribadah. Meskipun batuk bersahut- sahutan dengan bersin. Penyebabnya adalah cuaca yang ekstrem panas mencapai lebih 40°C, dan AC ruangan masjid yang sangat dingin. Penyesuaian makanan dan minum JCH dirasakan pas,’’ paparnya.(Ae-4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: