82 JCH Bengkulu Diwakilkan Lempar Jumrah

82  JCH Bengkulu Diwakilkan Lempar Jumrah

RBO  >>>   MEKKAH  >>>   Sebanyak 82 Jemaah Valon Haji (JCH) Lanjut Usia (lansia) memastikan lempar jumrah di Mina diwakilkan pada jemaah lainnya. Baik itu anggota keluarga maupun anggota regu lainnya. Hal tersebut disampaikan oleh General Manager yang juga Pimred RADAR BENGKULU, Syah Bandar langsung dari Mekkah. Ia meyampaikan bahwa untuk melontar jumrah, jemaah harus jalan kaki 3.5 KM PP jadi 7 KM. Karena kondisi padat ada jutaan jemaah yang berkumpul di Mina nantinya.

Tim PPIH Bengkulu, H.Matriadi, S.Ag.,M.Ap mengingatkan agar yang menerima perwakilan pelemparan memastikan batu yang akan dibawa. Jangan sampai nanti saat pelemparan malah saling nungggu tanpa persiapan. Untuk pelemparan jumrah Kloter 12 melakukannya pada waktu yang agak longgar. Rencannya malam hari. Sebab kalau siang pasti ramai. Tanggal 8 Zulhijah 1440 H atau 9 Agustus 2019, yakni hari Jumat JCH akan bertolak ke Padang Arafah berpakaian ihram. Tentu sebelumnya harus mandi, bersih-bersih, potong kuku dan bulu. Lalu salat sunat 2 rakaat dengan baca niat lalu zikir. Jangan bertengkar dan berkata kotor.  Sementara itu, selama di Arafah teruslah berzikir dan baca Alquran.

Ketua Kloter 12, H. M. Nasir mengatakan, bahwa di tanggal 6 sampai 9 Zulhijjah, karena banyaknya jemaah, sehingga pembagian makanan dan minuman menjadi terlambat. Bahkan terabaikan, sehingga dipastikan JCH tidak dapat jatah makan. Pemerintah menyiapkan full untuk hal tersebut, untuk mengantisipasinya agar Ketua Regu (Karu) menyiapkan kebutuhan makan dan minum anggotanya. Bisa juga cari pesanan nasi sejak kini. Dan setelah itu jelang 3 hari sepulang dari Mina nantinya demikian kondisinya juga harus mempersiapkan makanan dan minuman anggota masing-masing oleh Karu.

Tak perlu khawatir, karena di sekitar hotel banyak tersedia makanan. Harga seporsi makanan seharga 5 Riyal atau dirupiahkan sebesar 20.000 rupiah. Nasinya dalam kemasan kotak sederhana dengan lauk telor atau ayam. Tawaf Iffada diperkirakan jatuh pada tanggal 15 Agustus 2019, setelah bus salawat beroperasi.

‘’Oh iya, bus salawat yang jumlahnya ribuan akan berhenti operasi di tanggal 6 sampai 14 Agustus 2019. Sebab jutaan jemaah sudah memenuhi kota Mekkah, sehingga bus tak bisa hilir mudik mengitari kota Mekkah karena jutaan umat manusia yang sedang menjalankan ibadah haji,’’ ujar Syah Bandar menambahkan.

Lebih lanjut Matriadi mengingatkan agar JCH melindungi diri dengan meletak tangan di dada saat Tawaf. Karena rawan benturan dengan jemaah lainnya yang badannya jauh lebih besar. Selain itu juga diimbau kepada JCH Bengkulu untuk jangan melontar di luar jadwal yang ditentukan. Sebab, bisa bahaya bagi diri mereka sendiri nantinya.

Saat ini diakuinya ada jemaah Bengkulu yang sakit dan dirawat. Adapun JCH yang dirawat yaitu Jailani di Madinah, Mansur Daud Manan di Mekkah. Para jemaah mengadakan doa bersama untuk kesembuhan jemaah yang sakit. Apalagi JCH yang sedang flu dan batuk mencapai ratusan orang. Meski demikian, mereka tetap melaksanakan semua rangkaian ibadah dengan maksimal. Karena itu Ustad Matridi mengingatkan, jangan memaksa diri ke Masjidil Haram yang butuh tenaga lebih. Saat ini harus jaga kondisi supaya tetap sehat. ‘’ Kalau sakit, bisa kesulitan di Arafah, Musdalifah dan Mina nantinya,’’ ujarnya.(Ae-4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: