Musim Dingin di Australia Terasa Sampai Bengkulu

Musim Dingin di Australia Terasa Sampai Bengkulu

RBO, BENGKULU - Suhu rendah yang ditandai dengan rasa dingin pada malam dan pagi hari di Provinsi Bengkulu beberapa waktu terakhir, merupakan dampak dari musim dingin yang terjadi di Australia. Ini disampaikan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Fatmawati Soekarno Bengkulu, Warjono kemarin.

"Suhu dingin di Bengkulu memang diluar kewajaran, mengingat saat ini sudah mulai memasuki musim kemarau. Namun untuk diketahui, suhu dingin yang mulai dikeluhkan masyarakat di Provinsi Bengkulu ini, disebabkan karena Australia saat ini dilanda musim dingin," ungkap Warjono.

Menurutnya, musim dingin di Australia memberikan dampak bagi Provinsi Bengkulu lantaran angin mendorong udara dari Barat ke Timur. Sehingga udara dingin dari Australia ikut terdorong ke bagian Selatan garis Khatulistiwa Indonesia. Akibatnya, sebagian wilayah Selatan, termasuk Bengkulu menjadi dingin. Rata-rata suhunya 16 - 22 derajat celcius pada malam dan pagi hari.

"Suhu dingin yang kita rasakan juga disebabkan karena awan yang biasanya membawa hujan tidak ada. Kondisi ini berdampak pada radiasi panas matahari yang mudah terlepas kembali ke atmosfer. Tingkat dinginnya pun bervariasi, tergantung letak wilayah. Misal di Kabupaten Bengkulu Utara yang berada di dataran tinggi, suhu bisa berada diangka 14 - 18 derajat celsius," terangnya.

Sedangkan, sambung Warjono, untuk daerah dataran rendahnya, suhu udara bisa menyentuh 22 - 34 derajat celcius. Beberapa waktu terakhir tercatat, suhu mulai naik angka 28 derajat celcius pada pukul 11.00 WIB. "Suhu dingin ini berakhir seiring selesainya musim kemarau, yang diperkirakan pada awal Oktober mendatang. Musim kemarau di Bengkulu juga tidak merata dan ada sebagian wilayah lagi yang masih dilanda hujan," singkat Warjono. (idn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: