Melontar Jumrah di Mina Lancar

Melontar Jumrah di Mina Lancar

RBO  >>>  MINA, ARAB SAUDI  >>>  Pelontaran Jumrah di Mina yang dilakukan Jemaah Haji Bengkulu dan seluruh Indonesia, termasuk dari penjuru dunia kemarin alhamduillah berjalan dengan aman dan lancar.

      General Manager RADAR BENGKULU,  Syah Bandar langsung dari Mina, Arab Saudi kemarin menerangkan, kondisi terkini Jemaah Haji Bengkulu yang menjalankan ibadah haji untuk tahun ini sehat dan bisa melaksanakan haji.  Situasinya juga mendukung. Dengan kondisi yang agak lapang saat melempar jumrah, sehingga jemaah tidak berdesak-desakan. Hal ini sangat membantu ribuan jemaah. Bukan hanya mereka yang berasal dari Bengkulu saja, namun untuk Jemaah Haji Indonesia melaksanakan pelemparan Jamrah pada hari kedua dengan aman dan leluasa.

            Waktu  pelontaran Jumrah yang direncakan dirasakan tepat pada hari kedua,  setelah berada di Mina. Setelah pelemparan Jumrah ini jemaah haji meneruskan rencana dalam pelaksanaan haji, sehingga dapat berjalan dengan aman dan tertib.

      Para jemaah haji Bengkulu terus diimbau untuk saling membantu sesamanya. Dimana Kloter 12 kebanyakan berusia lanjut. Selain itu untuk tetap mengikuti jadwal yang telah ditentukan, sehingga pelaksanaan haji dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan dan berjalan dengan aman dan selamat.

2 Jemaah Bengkulu Pingsan

    Jemaah haji Bengkulu baru selesai melontar. Sepulangnya dari melontar jumrah, ada 2 jemaah yang pingsan. Dengan cepat ditolong oleh petugas kesehatan, Tamrin dan dr.Ester.

    Keduanya dipasang infus dan dirawat ditenda. Setelah habis 2 infus, kondisinya mulai membaik.  Keduanya droup karena kelelahan melewati jalan sepanjang 9 km PP dari tenda ke lokasi melempar jumrah.

    Selanjutnya malam tadi (Senin malam) dilakukan lontaran jumrah yang ketiga,  bagi kloter 12 Bengkulu yang mayoritas lansia. Sebab kloter 12 mengambil Napaf Awwal, sehingga di Mina cukup 2 malam dengan 3 hari melempar Jumrah.  Selesai proses melempar Jumrah tadi malam, maka hari ini,  Selasa Kloter 12 meninggalkan Mina. Selanjutnya kembali ke hotel di Mekkah.

      Suasana Mina 3 hari terakhir benar-benar jadi lautan manusia. Sebab ada sekitar 5 juta orang yang tinggal di ratusan ribu tenda. Mereka menempati tenda ukuran 10 x 30 meter yang diisi sekitar 150 jemaah. Sehingga cukup untuk tempat salat di atas sajadah masing-masing.

    Petugas maktap yang mengatur jadwal melontar Jumrah sangat disiplin dan ketat. Mereka membuat jadwal semua Kloter secara rinci untuk melontar jumrah. Bagi jemaah yang melanggar langsung dipanggil dan pintu masuk ke lokasi tenda dijaga ketat. Hasilnya jelang menuju lokasi melontar jumrah rami, tapi lancar.

     Jutaan manusia tidak putus barisannya dan setelah melontar langsung diarahkan pulang ke tenda. Sehingga tidak ada bentrok seperti tahun 1990 dan 2015 lalu. Tragedi Terowongan Mina yang dulu menewaskan ribuan haji, kini tak akan terulang lagi. Pemerintah Arab Saudi telah belajar dari pengalaman pahit masa lalu.

     Sepanjang jalan di Mina juga dipasang alat pendingin dan penyemprot air. Sehingga jemaah merasa sedikit sejuk.(AE-4)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: