100 KK Terisolir Akibat Jembatan Ambruk

100 KK Terisolir Akibat Jembatan Ambruk

PUPR Minim Anggaran, BPBD Bilang Bukan Akibat Bencana

RBO  >>>   SELUMA  >>>   Pasca ambruknya jembatan karena tak mampu menahan beban dan kondisinya yang rapuh, membuat masyarakat di Desa Lubuk Lagan, Kecamatan Talo Kecil terisolir. Bahkan, berpotensi lama akan dilaksanakan perbaikan. Ini setelah pihak PUPR Seluma mengklaim minimnya anggaran untuk memprioritaskan perbaikan jembatan tersebut. "Untuk tahun ini ataupun dalam waktu dekat, nampaknya belum ada anggaran untuk perbaikan jembatan tersebut," kata Kadis PUPR Seluma, M Syaipullah ST, Senin (7/10).

Bahkan untuk merehab atau membangun jembatan peninggalan eks Kabupaten Bengkulu Selatan itu, Dinas PUPR menyarankan untuk mengusulkannya melalui dana kedaruratan yang ada di Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Seluma.

Kadis PUPR mengklaim, sebelum peristiwa ambruknya jembatan yang menghubungkan Desa Lubuk Lagan dengan kawasan pemukiman eks transmigrasi dan sekolah tersebut, pihaknya sudah pernah mengusulkan anggaran dalam APBD tahun 2020 untuk pemeliharaan dengan besaran usulan mencapai Rp 3 miliar.

Sementara itu, Sekretaris BPBD Seluma, Drs.Basriyah mengungkapkan, pihaknya tidak dapat serta merta tanggap darurat melakukan perbaikan jembatan di Desa Lubuk Lagan, Kecamatan Talo Kecil. Karena hal ini menurutnya kerusakan bukanlah disebabkan faktor alam. Melainkan akibat truk yang diduga melebihi muatan.  “BPBD belum bisa mengakomodir menggunakan dana bantuan tidak terduga lantaran kerusakan bukan disebabkan faktor alam," sampainya.

Dibagian lain, akibat peristiwa itu, setidaknya sebanyak 100 Kepala keluarga terancam terisolir dan bangunan sekolah di Dusun 3 eks Transmigrasi Desa Lubuk Lagan, Kecamatan Talo Kecil. (0ne)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: