Bukan Kabut Asap, Saat Pagi Cuaca Bengkulu Inversi
Kukuh Ribudiyanto : Hindari Bakar Sampah, Apalagi Saat Pagi
RBO >>> BENGKULU >>> Dalam dua hari terakhir saat pagi hari kondisi kabut di Kota Bengkulu cukup tebal. Namun menurut Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bengkulu Kukuh Ribudiyanto M.Si, masyarakat Bengkulu tidak usah khawatir. Sebab kabut tebal tersebut bukanlah kabut asap seperti yang ditakutkan sebagian masyarakat.
"Yang jelas, gini. Itu bukan kabut asap. Secara umum ini adalah kabut akibat uap air. Kalau bahasanya kita di BMKG itu inversi dimana ada suhu yang lebih tinggi diatasnya. Sementara permukaan tanahnya lebih dingin," ungkap Kukuh Ribudiyanto saat dihubungi RADAR BENGKULU, pagi Kamis (24/10).
Dijelaskan oleh Kepala Stasiun BMKG Bengkulu tersebut, karena kelembabannya cukup tinggi, maka mengakibatkan kabut di permukaan. Dan itu yang terjadi di Bengkulu. "Seperti saat menjelang siang, ketika matahari mulai naik, maka kabut akibat inversi ini akan segera hilang dengan sendirinya. Ketika saya lewat kawasan Pantai Panjang tadi pagi, saya lihat ada aktifitas bakar sampah di tiga titik yang sehingga mengakibatkan terjadi inversi dan asap pembakaran sampah ini termasuk kategori inversi. Ini yang membuat kabut di Bengkulu menjadi semakin pekat. Sebab asap bakar sampah gak bisa membumbung tinggi," jelasnya.
Oleh sebab itu, untuk menjaga kebersihan sampah yang telah terkumpul sebaiknya dengan musim seperti sekarang sebaiknya tidak usah membakar sampah. "Kalaupun sampahnya mau dibakar harus ditunggui. Sebab kemungkinan terjadi kebakaran dengan cuaca kita yang belum musim hujan tentu sangat riskan terjadi. Dan sebaiknya sampah itu dikubur saja atau diolah kembali agar lebih bermanfaat," sarannya.
Terkait kabut asap sendiri, apakah ada kiriman dari daerah Provinsi tetangga, Kukuh menegaskan dalam dua hari ini tidak ada. "Memang beberapa waktu lalu kita ada imbas kabut asap kiriman dari daerah tetangga dari Jambi dan Sumsel. Tapi kiriman kabut asapnya tidak sampai ke Kota Bengkulu. Hanya sampai Kabupaten Kepahiang dan Kabupaten Lebong yang terdeteksi. Dan kalaupun itu memang kiriman dari Sumsel serta Jambi, ketika sampai di Bengkulu butirannya cukup lembut, itu lebih cenderung dilapisan atas daerah-daerah tinggi. Kalau pagi ini tadi (Kamis-red) sudah gak masuk lagi asap kiriman daerah lain itu," tegasnya.
Sementara itu, dari warga Kelurahan Pekan Sabtu Kota Bengkulu, Anita (30) dia mengatakan bahwa kabut asap terlihat sangat tebal dari tempat tinggalnya di kawasan Betungan. "Kabutnya sangat tebal pagi ini. Sudah kayak kabut di pegunungan saja," katanya. (idn)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: