Warga Marga Bakti Ditemukan Tewas Gantung Diri

RBO, ARGA MAKMUR – Peristiwa bunuh diri kembali terjadi di Desa Marga Bakti Kecamatan Pinang Raya kemarin 29/10. Peristiwa ini jelas mengegerkan warga setempat. Pasalnya belum lama ini peristiwa serupa pernah terjadi di dusun I Desa Marga Bakti.

Informasi yang berhasil dihimpun jurnalis di lapangan, peristiwa tersebut di ketahui Alfin (35) dan Buhiman (44) yang masih kerabat korban.

Kapolsek Ketahun Iptu, Teguh Ari Aji, S.Ik menceritakan kronologi kejadian tersebut, pada pagi selasa 29/10 korban Arman Bunadi 49 warga Desa Marga Bakti Dusun IV yang berprofesi sebagai petani, berangkat kekebunnya untuk menyadap karen miliknya seperti biasanya, namun hingga siang hari korban yang biasanya pulang untuk makan dan istirahat tidak kunjung pulang.

Hingga sore hari saksi Alfin dan Buhiman mencari korban ke kebun karet milik korban. Setelah menyisir di berbagai sudut kebun karet tersebut, kedua saksi mendapati korban telah meninggal dunia tergantung di salah satu pohon karet mengunakan tali tas yang korban bawa dari rumah.

Melihat hal itu saksi lansung bergegas melaporkan ke warga dan Polsek Ketahun. Medapati laporan tersebut Kapolsek Ketahun Iptu. Teguh Ari Aji S.Ik langsung mendatangi TKP untuk mengevakuasi korban dan memanggil pihak puskesmas untuk memeriksa korban. "Korban telah dievakuasi dan di periksa pihak Puskesmas Bukit Makmur dan di sarankan untuk di visum, namun keluarga korban menolaknya. Dugaan sementara korban murni meninggal dunia akibat gantung diri,” kata Kapolsek.

Terpisah Kepala Desa Marga Bakti Sukatno kepada RADAR BENGKULU membenarkan kejadian tersebut di desanya. "Benar ada peristiwa bunuh diri di Marga Bakti," ungkap dia.

Di singung mengenai motif korban nekat mengahiri hidup dengan mengantung diri, Sukatno belum bisa memastikannya, menurut keterangan kelurga korban, korban beberapa hari terakhir selalu terlihat murung. "Motifnya kami belum bisa pastikan, namun menurut keterangan keluarga korban, korban beberapa hari terakhir memang sering murung dan melamun," singkat Sukatno. (bri)

Sumber: