Pesawat dan Kapal Stop, Hasil Bumi & Laut Numpuk di Enggano

Pesawat dan Kapal Stop, Hasil Bumi & Laut Numpuk di Enggano

Syafril: Kita Sudah Bersurat ke Dirjen Perhubungan

RBO, BENGKULU - Akses transportasi ke Pulau Enggano macet dan stop. Baik udara ataupun laut. Sehingga masyarakat di Pulau Enggano Kabupaten Bengkulu Utara tidak dapat mengeluarkan hasil bumi maupun hasil lautnya.

Selama ini pesawat Aviastar yang melayani penerbangan perintis rute Mukomuko-Bengkulu-Enggano Pulang Pergi (PP) namun kini tidak beroperasi lagi. Ditambah lagi Kapal Fery Pulo Tello (PT) tengah naik docking atau perawatan.

Ketua FKKD Kecamatan Enggano, Redy Heloman Kaitora, S.Sos mengatakan, tidak beroperasinya pesawat Aviastar sudah terjadi sejak Agustus lalu. "Padahal bagi kita masyarakat Enggano, jalur penerbangan udara saat ini menjadi salah satu andalan untuk memperlancar akses transportasi, baik pergi ataupun kembali pulang ke Pulau Enggano," ungkap Redy.

Menurutnya, derita masyarakat bertambah, setelah Kapal Ferry PT tengah naik docking. Kondisi ini menyebabkan hasil laut dan bumi Enggano menumpuk dan terancam membusuk.

"Saat ini transportasi menggunakan Kapal Perintis Sabuk Nusantara 52. Tapi Rabu (13/11) habis jadwal berlayar ke Enggano, kemudian Kapal Perintis muatannya terbatas. Kita berharap Pemerintah ada solusi," harapnya.

Terpisah, Kadis Perhubungan Provinsi, Drs. Darpinuddin melalui Sekretaris, Syafril dikonfirmasi tak menampikkan jika beberapa bulan terakhir pesawat Aviastar tak lagi beroperasi. Hal itu lantaran pesawat yang dimaksud sudah habis masa berlaku struktur limitnya. Struktur limit yang dimaksud berkenaan dengan kekuatan struktur pesawat, dan tentu saja harus diperbaiki guna menjamin keamanan dan keselamatan penerbangan.

"Kondisi ini menyebabkan izin struktur limit yang dimaksud, harus diperpanjang lagi. Dari konfirmasi dengan pihak maskapai, izin sedang dalam kepengurusan. Meskipun demikian maskapai berusaha mencari pesawat pengganti jenis Caravan. Jika bulan ini proses perpanjangan izin selesai, maka pihak maskapai kembali beroperasi dengan pesawat DHC 6 yang selama ini digunakan," terang Syafril.

Lebih jauh dikatakannya, terkait penerbangan perintis ini juga, pihaknya melalui Gubernur Bengkulu sudah bersurat ke Direktur Jendral Perhubungan Udara Kemenhub RI. "Yang intinya meminta pesawat Aviastar kembali melayani penerbangan perintis rute Mukomuko-Bengkulu-Enggano PP. Surat ini kita layangkan karena pihak maskapai kontraknya memang dengan Kemenhub, yang berakhir Desember tahun ini," demikian Syafril. (idn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: