Miliki 140 Ribu Dukungan KTP, David Suardi Batal Maju Pilgub Jalur Perseorangan

Miliki 140 Ribu Dukungan KTP, David Suardi Batal Maju Pilgub Jalur Perseorangan

RBO, BENGKULU – Sebelumnya mantan Calon Walikota Bengkulu David Suardi dalam Pilwakot Tahun 2018 berhasil maju dan lolos menjadi Calon lewat jalur perseorangan. Kali ini dalam Pilkada Gubernur (Pilgub) Bengkulu mantan prajurit TNI AD dengan jabatan terakhir Kepala Penerangan Korem 041/Gamas, meskipun sudah berupaya keras sekuat tenaga, dia mengakhiri perjuangan guna maju Pilgub lewat jalur dukungan langsung oleh rakyat tersebut.
“Saat Pilwakot tahun 2018 lalu, saya cukup terharu dan bangga dengan adanya bantuan dari pribadi-pribadi untuk perjuangan kami. Baik bantuan secara terang-terangan maupun secara diam-diam. Ada bantuan materi berupa ruko untuk posko, kemudian baju kaos, kalender, pembuatan stiker maupun bantuan Ubi Jalar sampai acara di televisi hingga kampanye akbar dan banyak bantuan lainnya. Saat ini untuk Pilgub, berbeda kondisinya. Kondisi ekonomi masyarakat kita sangat sulit muncul gerakan-gerakan masyarakat seperti Pilwakot lalu. Ditambah lagi kini anggapan masyarakat, kalau kita maju jadi calon kepala daerah pasti dianggap orang kaya dan punya dana milyaran, sementara saya murni tergerak secara pribadi dengan dana pribadi sekuat tenaga guna menjadi calon pemimpin di Bengkulu tercinta ini,” ungkap David Suardi, Rabu (19/2).
Sebelumnya, David menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Bengkulu karena dia belum jadi maju Pilgub lewat jalur perseorangan. “Saya ucapkan terima kasih atas suport dan dukungan yang telah diberikan dalam bentuk dukungan KTP selama ini. Mungkin kali akhir-akhir ini banyak yang bertanya, bagaimana kelanjutan pencalonan kami, jadi atau tidak? Sampai malam ini, masih ada waktu kurang lebih 2 x 24 jam bagi kami untuk menyiapkan persyaratan pencalonan dari jalur independen. Kalau dari segi jumlah KTP, In Sya Allah sudah mencukupi syarat minimal dukungan 140 ribu KTP. Tapi yang akan diserahkan ke KPU nanti bukan hanya lembaran KTP saja, tapi ada 3 macam berkas yang memang kesemuanya bersumber awal dari lembaran-lembaran KTP tadi. Terus terang saya kehabisan sumber daya untuk memproses lanjut KTP yang sudah terkumpul tadi,” sampainya.
“Sambil gerilya kemaren, kami juga berusaha mencari sumber dana dari pihak-pihak yang mau membantu, tapi sampai saat ini belum ada 1 pun yang berhasil. Memang berat rasanya untuk menyampaikan hal ini. Perjuangan kita yang sudah sekian lama mengumpulkan KTP dukungan, nampaknya akan berujung tidak jadi mendaftar dari jalur independen. Sekali lagi, saya secara pribadi mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada bapak, ibu saudara, saudari sekalian, yang sudah sekian lama bersama kami dalam perjuangan ini. Bapak, ibu silahkan bergabung dan membantu calon-calon lain yang masih berjuang sampai hari ini. Saya teringat kata-kata nasehat pak Chaidir Pagar Agung Kepahiang ; "Tidak ada kata tidak bisa. Dimana ada kemauan, pasti ada jalan,". Saya tetap optimis dan semangat. Siapa tahu ada keajaiban terjadi besok pagi. Saya teringat kisah pak Gamawan Fauzi saat pertama kali maju jadi calon gubernur Sumbar. Beliau sampaikan bahwa beliau tidak punya uang. Tapi apa yang terjadi? muncul gerakan rakyat Sumbar yang mengumpulkan sumbangan untuk membantu beliau. akhirnya beliau bisa maju dan terpilih. Kalaupun pendaftaran calon independen berakhir tanggal 20 Februari nanti ditutup, masih ada peluang bagi kami untuk maju lewat parpol, itupun sifatnya hanya menunggu diajak,” kata David.
Sebelumnya diketahui KPU Provinsi Bengkulu telah membuka tahap penyerahan syarat dukungan Paslon untuk Pilgub lewat jalur perseorangan sejak tanggal 16 Februari lalu dan akan ditutup tanggal 20 Februari 2020. Adapun jumlah minimal dukungan yang wajib diserahkan sebanyak 139.911 dan sampai hari keempat pihak penyelenggara pemilu tingkat provinsi Bengkulu tersebut masih belum didatangi kandidat. Hanya saja informasi mengatakan pada hari terakhir akan ada bakal Paslon Hijazi-Anarulita yang akan menyerahkan syarat dukungan ke KPU. (idn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: