Seniman Bengkulu Belum Bisa Gunakan GTT Taman Budaya

Seniman Bengkulu Belum Bisa Gunakan GTT Taman Budaya

RBO, BENGKULU - Sejumlah penggiat seni dari Teater Pakur tak mampu menutupi kekecewaan dan menilai ada upaya pihak tertentu untuk mematikan seni dan budaya di Bengkulu. Ini setelah dalam pertunjukkan teater yang sudah direncanakan jauh-jauh hari, Gedung Teater Tertutup (GTT) Taman Budaya Bengkulu yang telah selesai direnovasi malah tidak bisa digunakan.

Meski tidak bisa menggunakan GTT, pertunjukan yang digelar Sabtu (14/3) malam dengan mementaskan monolog 'Kasir Kita' karya Arifin C. Noer yang diperankan Johan Azhar tetap digelar. Hanya saja pertunjukkan dipusatkan di teras GTT. Sebagai wujud kekecewaan, diakhir pertunjukkan sejumlah penggiat seni menggelar aksi teaterikal berupa pembakaran spanduk di halaman parkir sekitar GTT. Sekretaris Teater Pakur, Jayu Marsuis mengatakan, sebelumnya untuk menggelar teater ini, pihaknya sudah mengantongi izin dari Kepala UPTD Taman Budaya yang waktu itu hendak berangkat ke Yogyakarta. "Saat itu Kepala UPTD berpesan agar kunci GTT ambil sama Ibu Desi Selalas. Senin (9/3) lalu kita sudah mengantongi izin," ungkap Jayu, Minggu (15/3).

Tetapi, lanjut Jayu, jelang mendekati hari H pertunjukkan, kunci GTT malah tidak pernah diberikan. Ironisnya, dengan berbagai alasan yang berbelit-belit. "Jadi wajar kalau kita merasa kecewa, izin sudah ada, tapi kita malah tidak bisa menggunakan GTT. Ditambah lagi, tanpa alasan yang jelas dan logis pula," sesal Jayu.

Sementara itu, Ketua Teater Pakur, Swend Dewa meminta maaf kepada puluhan penonton yang hadir untuk melihat petunjukkan teater tersebut. "Kami memohon maaf karena pementasan tidak sesuai dengan undangan dan selebaran. Sebenarnya Taman Budaya ini rumah para seniman, tetapi pengelola lebih mengutamakan melayani pesta perkawinan di gedung ini," sindirnya.

Ditambahkan Bendahara Teater Pakur, Zuan Zhulian, untuk menggelar monolog ini, para pemain sudah berlatih sejak Oktber tahun lalu. "Sayangnya pihak Taman Budaya tidak berikan kunci GTT, walau kita sudah memiliki izin. Tentu saja ini sangat melukai hati kita. Dengan kejadian ini tidak menutup kemungkinan ada pihak yang sengaja hendak mematikan seni dan budaya di Bengkulu," tandas Zuan.(idn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: