Pasar di Mukomuko Masih Minim Fasilitas Cuci Tangan

Pasar di Mukomuko Masih Minim Fasilitas Cuci Tangan

RBO  >>>   MUKOMUKO   >>>   Ditengah ancaman wabah virus corona saat sekarang ini, aktivitas pasar di Kabupaten Mukomuko masih berjalan, walaupun tidak seramai biasanya.

Menyikapi kondisi pasar yang masih jadi pusat orang berkerumunan, pemerintah telah mengeluarkan imbauan dan protokoler pasar dalam rangka pencegahan penularan virus corona. Termasuk Pemkab Mukomuko juga telah melayangkan surat kepada pengurus pasar.

Salah satu imbauan yang disampaikan Pemkab Mukomuko melalui surat edaran Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop-UKM), meminta kepada pengurus pasar, menyediakan fasilitas cuci tangan.

Dari pantau RADAR BENGKULU, di Pasar mingguan SP6 Kecamatan Air Manjuto masih minim sekali fasilitas cuci tangan. Baik di depan pintu masuk pasar, maupun di dalam pasar. Padahal jelas sekali, protokoler pasar yang disampaikan pemerintah, agar para pedagang dan pembeli sering mencuci tangan saat beraktifitas di pasar.

Kondisi ini disayangkan salah seorang pembeli asal SP7 Kecamatan XIV Koto, Ruhin. Katanya, seharusnya memang ada fasilitas cuci tangan itu. Karena memang sangat dibutuhkan pada kondisi penyakit menular sedang mewabah saat sekarang ini.

"Lagian itukan sudah diminta oleh Pemkab Mukomuko. Tapi memang kayaknya belum dilakukan," ujarnya.

Ia berharap, tim dari Disperindagkop Mukomuko turun ke pasar. Dan dapat menegur langsung pengelola pasar agar menyediakan fasilitas cuci tangan di areal pasar.

"Yang tahu siapa pengelolanyakan pihak Disperindag. Menurut saya, sebaiknya mereka turun ke lapangan, melihat kondisi pasar langsung," harapnya.  

Pasar Sepi

Ditengah wabah covid-19 ini, pasar SP6 lengang. Bukan hanya sepi pembeli, para pedagang juga sepi. Khusunya pedagang non makanan. Seperti pakaian dan perabotan rumah tangga.

"Iya, pasar juga sepi. Pedagang juga banyak gak buka. Los pasar yang permanen, yang biasanya tempat orang jual baju perabotan rumah, itu tutup, gak buka," kata Ruhin.

Katanya, mungkin ini efek dari wabah virus corona. Sebab sejak hari Minggu pekan lalu, pasar sudah sepi.

"Ya ibaratnya dari pada mereka rugi, datang gak laku, lebih baik gak buka sekalian. Tapi kalau pedagang makanan dan bahan makanan masih banyak. Karena memang kebutuhan masyarakat," pungkas ruhin. (sam)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: