Derta Rohidin Peduli, Salurkan Zakat Kepada Pedagang Pasar Panorama

Derta Rohidin Peduli, Salurkan Zakat Kepada Pedagang Pasar Panorama

RBO, BENGKULU - Tim Penggerak PKK Provinsi Bengkulu salurkan bantuan dan zakat mal kepada para pedagang di Pasar Panorama Kota Bengkulu. Hal ini dilakukan untuk meringankan beban masyarakat di tengah pandemi Covid-19.

Ketua TP PKK Provinsi Bengkulu, Derta Wahyulin Rohidin, ikut memimpin langsung penyerahan bantuan tersebut kepada para pedagang yang terdampak langsung virus corona, Kamis (23/4).

Di momen ini, Derta juga mendengarkan keluh kesah pedagang yang merasakan pendapatan menurun akibat dampak pandemi Covid-19. Beliau mengungkapkan, ini sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat yang terdampak Covid-19.

"Hadirnya Covid-19 tentu sangat dirasakan pedagang. Pembeli sepi, pendapatan menurun. Bahkan ada juga yang sampai tutup. Kami berharap kehadiran disini, dengan membagikan makanan, masker, dan santunan dapat sedikit meringankan beban bapak dan ibu sekalian," ujar Derta yang juga sebagai Ketua Dekranasda Provinsi Bengkulu.

Di momen ini, Derta juga menyampaikan zakat mal sebagai salah satu rukun Islam keempat, kepada salah seorang pedagang di Pasar Panorama. Beliau mengeluarkan uang dari dompet pribadinya, untuk diserahkan secara ikhlas kepada pedagang tersebut.

"Mungkin pada momen ini, secara pribadi saya sampaikan zakat kepada bapak Rustam. Semoga ini menjadi berkah untuk kita semua. Apalagi pintu Ramadan sudah tinggal menghitung jam," ungkap Ibu Derta.

Pada kesempatan ini, penjual Kroto di Pasar Panorama, Rustam (53) mengatakan pendapatannya sangat jauh menurun di masa pandemi Covid-19 merebak. Biasanya mendapat untung hingga 100 ribu, namun sekarang jauh dari itu. Bahkan tidak ada penghasilan dalam sehari.

"Sudah 5 tahun berjualan Kroto, namun saat inilah yang tersulit. Penghasilan kadang ada, kadang tidak. Alhamdulillah hari ini, ada ibu Gubernur yang datang dan memberikan bantuan. Ibu juga dapat melihat secara langsung, bagaimana susahnya kami (para pedagang)," terang Rustam.

Sama halnya Yandi (56), dengan kondisi yang tidak dapat melihat dunia (buta) turut merasakan dampak pandemi Covid-19. Biasanya ia mendapatkan penghasilan dari keseharian mengamen keliling pasar, namun sekarang kondisi pasar yang sepi membuat pendapatannya menurun.

"Terimakasih kepada Ibu Gubernur atas perhatiannya. Kami diberi bantuan tentu sangat senang. Disaat sekarang mau makan saja sulit, dari pendapatan yang sedikit. Apalagi kami memiliki keluarga yang menunggu di rumah," jelas Yandi.(idn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: