Ini Enam Langkah Strategis Gubernur Rohidin Lawan Covid-19

Ini Enam Langkah Strategis Gubernur Rohidin Lawan Covid-19

RBO, BENGKULU - Gubernur Bengkulu, Dr. H. Rohidin Mersyah, menjabarkan beberapa langkah strategis yang harus dilakukan oleh Gubernur beserta seluruh jajarannya, terkait penanganan Covid-19 di Provinsi Bengkulu.

"Yang pertama, harus melakukan kontak tracing atau penelusuran, terhadap lima cluster (kelompok) yang terkonfirmasi positif, mulai dari cluster jamaah tabligh, Bank Bengkulu, aparat kepolisian, tenaga kesehatan dan masyarakat umum yang melakukan perjalanan. Dari kelima cluster tersebut, memang harus dilakukan kontak tracing betul-betul menyeluruh dan teliti, serta dilakukan pemeriksaan rapid test menyeluruh juga, ini tentunya harus dilakukan oleh gugus tugas Covid-19 di Kabupaten/Kota di wilayah kerja tempat domisili masing-masing," ujar Rohidin pada radarbengkuluonline.com, kemarin.

Dikatakan lebih lanjut oleh Rohidin, dari kelima cluster itu, tentunya juga harus didukung oleh gugus tugas Covid-19 Bengkulu, dalam hal ini Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, maupun tenaga Laboratorium. "Untuk langkah kedua, hasil dari kontak tracing ini, bila ditemukan masyarakat dari rapid testnya reaktif, tentunya akan dilanjutkan pengambilan swab. Namun, lebih penting dari itu, langkah kedua ini ialah, saya minta betul pada Bupati/Walikota secara keseluruhan untuk menyediakan ruang isolasi, yang ditentukan oleh pemerintah, bisa menggunakan mungkin ada balai pelatihan kerja, atau mungkin ada asrama, mess, hotel yang punya kemampuan, itu harus difasilitasi oleh pemerintah, untuk masyarakat yang diisolasi bagi yang tidak mampu, apalagi, kelompok mahasiswa, tempat kediaman yang tidak memungkinkan. Maka dari itu, tugas Bupati/Walikota harus menyiapkan ruang isolasi tersebut," terangnya.

Langkah strategis yang ketiga, mulai kemarin (Kamis-red), mulai memfungsikan pemeriksaan swab secara mandiri. Dimana Lab di RSUD M,Yunus sudah memenuhi persyaratanm, dan mendapat izin dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, peralatan juga sudah siap beroperasi, ini merupakan langkah yang harus dipastikan bisa berfungsi pemeriksaan swab. Sehingga cepat mendapat hasil swab tersebut. Apakah positif ataupun negatif Covid-19, supaya dapat diambil langkah selanjutnya seperti apa.

"Yang keempat, terus menyuarakan gerakan wajib pakai masker. Ini harus dilakukan Bupati/Walikota didukung oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov), maka saya minta dari hasil APBD dialokasikan untuk pembelian masker, yang jumlahnya dihitung sesuai dengan jumlah masyarakatnya masing-masing. Pemprov juga melakukan hal yang sama, dengan anggaran Rp 600 juta, dapat menghasilkan 100 ribu masker dan akan dibagikan ke 9 Kabupaten/Kota. Akan kami sampaikan ke masyarakat tempat umum, di pasar-pasar, kemudian di terminal, sehingga kami memastikan bahwa masyarakat semuanya memiliki masker, nah kalau ini sudah dilakukan, kami minta penegak hukum melakukan razia bagi masyarakat yang tidak pakai masker, bisa diberikan sanksi," jelasnya.

Langkah strategis yang kelima, pihaknya meminta Bupati/Walikota didukung oleh para pelaku usaha, silakan digerakan semua untuk menyediakan tempat cuci tangan, di tempat-tempat umum pakai sabun, bisa didepan toko, pasar, sekolah, terminal dan disemua wilayah tempat-tempat umum, dipastikan di depan kantor tempat cuci tangan pakai sabun, yang tersedia terus 1x24 jam.

"Yang keenam, tanggungjawab Pemprov, apabila sudah ada gelaja klinis Covid-19 apalagi sudah terkonfirmasi positif, dan membutuhkan perawatan, ini sepenuhnya menjadi tanggungjawab Pemprov, kami sudah menyiapkan rumah sakit 4 lantai, dengan tempat tidur yang cukup dan sangat layak, ini untuk penanganan kalau sekali lagi, sudah dinyatakan dengan gejala klinis Covid-19 dan terkonfirmasi positif, maka menjadi tanggungjawab Pemprov untuk melakukan penanganan, dengan ditetapkan RSUD M.Yunus menjadi rujukan utama Covid-19, agar semua penanganan bisa dipusatkan di M.Yunus. Ini juga dalam rangka efisien dan efetivitas, supaya tidak semua rumah sakit menangani pasien Covid-19, kami juga akan menyediakan tenaga medis dan para medis, sarana prasarana termasuk dukungan dari obat-obatan secara cukup dan lengkap. Kami juga menyiapkan bagaimana mulai merekrut relawan, untuk mendukung pelaksanaan program penanganan pasien Covid-19 dengan baik. Nah point-point penting ini harus dikawal bersama-sama dan dievaluasi bersama-sama juga, baik dijajaran Pemprov maupun Kabupaten/Kota, sejauh mana kesepakatan ini dilaksanakan, sehingga kami menyakini kalau dilakukan secara bersama-sama, kemudian dengan kesungguhan anggaran, dan pola anggaran yang sama, kami yakin Covid-19 dapat ditangani dengan baik," tutupnya. (ach)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: