KHUTBAH IDUL FITRI DI RUMAH, VIRUS CORONA MENGAJARKAN KITA AGAR SIAP DALAM SEGALA HAL
Oleh: UST, H.JUNAIDI HAMSYAH, M.Ag
الله أكبر الله أكبر الله أكبر كبيرا والحمد لله كثيرا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَّأَصِيْلاً لآإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَه، صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّجُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ لآإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَلاَ نَعْبُدُ إِلاَّ إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنُ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْمُشْرِكُوْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْمُنَافِقُوْنَ. الْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ جَعَلَ رَمَضَانَ شَهْرُ الصِّيَامِ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَجَعَلَ عِيْدَ الْفِطْرِ ضِيَافَةً لِلصَّائِمِيْنَ وَفَرْحَةً لِلْمُتَّقِيْنَ، أَشْهَدُ أَنْ لآإِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ صَادِقُ الْوَعْدِ الأَمِيْن، اللهم فَصَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلهِ وَأَصْحَابِ الْكِرَامِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا، أَمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْن.
Allahuakbar...Allahuakbar...Allahuakbar Walillahilhamdu
Isteri dan anak-anak ku tercinta
Seumur hidup kita baru sekarang ini kita shalat idul Fitri dirumah kita sendiri. Tidak dilapangan tidak di masjid. Sepi, hanya kita sekeluarga dan ini pengalaman yang sangat berharga sepanjang sejarah hidup kita. Maka itu selalu bersyukur kepada Allah tentu ada hikmah yang besar dari Allah atas peristiwa ini. Selanjutnya kita juga bersyukur karena telah selesai melaksanakan puasa Ramadhan serta amal ibadah didalamnya. Bagi kalian yang puasanya belum cukup sebulan karena tamu bulanan maka mulai besok sudah bisa dibayar qodo puasanya dan jangan menunda-nunda.
Salam dan salawat untuk junjungan kita Nabi Besar Muhammad SA yang tetap kita tauladani dalam segala aspek kehidupan agar kita selamat baik selamat didunia maupun selamat di akhirat. Selanjutnya wahai isteri dan anak-anak ku tetaplah bertaqwa kepada Allah SWT. Setidaknya virus corona ini adalah teguran keras bagi kita. Sebab selama ini kita berbondong taraweh kemasjid-masjid terdekat pada Ramadhan tahun ini kita tinggalkan masjid dan mushalla kita. Semestinya pagi ini kita berkumpul dilapangan untuk shalat ied tetapi saat ini kita diruang yang sempit dari salah satu ruangan rumah kita. Dan barangkali ada yang tidak melaksanakan shalat idul Fitri karena tidak semua orang tahu bagaimana cara shalat idul Fitri di rumah masing-masing. Maka sejak sekarang tanamkan dihati masing-masing jangan pernah melalaikan ibadah shalat lima waktu.
Allahuakbar...Allahuakbar...Allahuakbar Walillahilhamdu
Isteri dan anak-anak ku tercinta
Tentang virus dan apapun nama virusnya bukan Cuma zaman ini. Satu sisi virus diciptakan Allah untuk membantu manusia. Seperti menghancurkan bangkai sehingga membusuk dan menyuburkan lahan atau tanah disekitar kita. Namun ada juga virus yang bisa menciderai manusia. Dimasa Rasulullah SAW ada virus yang dinamakan dengan Thoun. Sebagaimana Hadits Shahih Riwayat Bukhari dan Muslim.
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الطَّاعُونُ آيَةُ الرِّجْزِ ابْتَلَى اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ بِهِ نَاسًا مِنْ عِبَادِهِ فَإِذَا سَمِعْتُمْ بِهِ فَلَا تَدْخُلُوا عَلَيْهِ وَإِذَا وَقَعَ بِأَرْضٍ وَأَنْتُمْ بِهَا فَلَا تَفِرُّوا مِنْهُ
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tha’un (wabah penyakit menular) adalah suatu peringatan dari Allah Subhanahu Wa Ta’ala untuk menguji hamba-hamba-Nya dari kalangan manusia. Maka apabila kamu mendengar penyakit itu berjangkit di suatu negeri, janganlah kamu masuk ke negeri itu. Dan apabila wabah itu berjangkit di negeri tempat kamu berada, jangan pula kamu lari daripadanya.” (HR Bukhari dan Muslim dari Usamah bin Zaid).
Inilah dasar maka kita tidak boleh shalat dilapangan karena bila virus membahayakan maka menyelematkan jiwa masing-masing hukumnya fardu ain atau wajib bagi masing-masing diri ketimbang shalat berjamaah.
Covid-19 bukanlah penyakit yang bisa dianggap sebelah mata. Semua pakar dan dunia mengakui penyakit ini sangat berbahaya. Bahaya infeksi virus corona ini harus kita pahami agar kita tetap waspada. Nah, apa saja bahaya bagi kita jika tertular virus ini?
- Covid-19 menimbulkan berbagai komplikasi penyakit hingga kematian
Gangguan pada saluran pernapasan adalah komplikasi utama akibat Covid-19, seperti gagal pernapasan akut (acute respiratory failure), pneumonia (peradangan pada paru-paru), hingga acute respiratory distress syndrome (ARDS). Infeksi virus corona juga menimbulkan komplikasi dan masalah pada organ lain, seperti kerusakan hati, kerusakan jantung, gagal ginjal akut, hingga infeksi sekunder (infeksi susulan oleh mikroorganisme lain, seperti bakteri).
- Kelompok tertentu lebih berisiko mengalami Covid-19
orang berusia 65 tahun ke atas rentan untuk mengalami komplikasi dari Covid-19. Begitu pula pada orang dengan kondisi medis tertentu dari segala usia, yang akan perlu sedikit lebih waspada dalam menyikapi penyakit ini. Orang dengan kondisi medis tersebut, termasuk: Penderita penyakit paru kronis atau asma sedang hingga berat, jantung , orang dengan kondisi imun yang lemah, orang dengan obesitas berat, penderita diabetes, ginjal kronis dan menjalani prosedur cuci darah dan orang dengan gangguan hati
- Penularan virus corona baru cenderung mudah terjadi
4. Belum ada obat yang disepakati untuk menangani Covid-19
5. Adanya silent spreader: tak bergejala namun bisa menularkan
Virus corona dapat berbahaya karena tak semua orang menunjukkan gejala. Hal ini mengkhawatirkan karena individu tersebut tetap bisa menularkan virusnya ke orang lain. Orang tanpa gejala namun bisa menularkan inilah yang disebut sebagai silent spreader.
https://www.sehatq.com/artikel/bahaya-virus-corona-yang-membuat-kita-harus-waspada
itulah wahai isteri dan anak-anakku pemerintah melarang kita berkumpul dan beberapa petunjuk kepada kita yaitu
- Berdiam diri di rumah. Berdiam diri di rumah membantu pembatasan interaksi dengan orang lain
- Rajin mencuci tangan pakai sabun dengan baik dan benar
- Memastikan tangan sudah bersih apabila ingin memegang wajah
Allahuakbar...Allahuakbar...Allahuakbar Walillahilhamdu
Isteri dan anak-anak ku tercinta
Sebagai renungan bagi kita. Melalui wabah virus corona, kita diingatkan bahwa dosa, maksiat, dan kemungkaran telah mewabah di lingkungan kita, di masyarakat kita. Melalui virus ini, kita juga ditegur bahwa banyak di antara kita yang acuh tak acuh terhadap kemungkaran yang menjalar di tengah-tengah kita. Kemungkaran, dosa dan maksiat itulah yang mengundang azab Allah kepada kita semua. Kita diingatkan untuk lebih giat lagi dalam beramar makruf dan bernahi mungkar. Tentu amar makruf kita harus dilandasi ilmu sehingga kita dapat beramar makruf dengan cara yang makruf, dengan cara yang baik, dan bernahi mungkar dengan cara yang tidak mungkar.
Melalui virus corona, kita juga diingatkan untuk semakin mendekatkan diri kita kepada Allah dengan ibadah, dzikir dan lain sebagainya. Ibadah akan menenteramkan jiwa dan menenangkan hati. Ketenteraman dan ketenangan hati inilah yang menjadi salah satu faktor yang membuat daya tahan tubuh kita semakin kuat dan sistem imun dalam tubuh kita bekerja dengan baik. Seseorang yang daya tahan tubuhnya kuat, meskipun terinveksi virus corona—kata para ahli—maka ia bisa sembuh dengan sendirinya tanpa harus dirawat di rumah sakit. Kita diingatkan untuk memperbanyak istighfar dan bertobat dari semua dosa yang pernah kita lakukan. Karena musibah yang menimpa banyak orang seperti merebaknya virus corona ini, yang shalih dan yang fasiq kena, tiada lain dikarenakan banyaknya kemaksiatan yang menyebar di tengah-tengah masyarakat kita.
Melalui virus corona kita juga diingatkan akan kelemahan kita sebagai makhluk Allah. Sebagai makhluk yang lemah yang memiliki banyak keterbatasan, tidak selayaknya kita menyombongkan diri. Hanya oleh makhluk yang sangat kecil saja, banyak orang dibuat tak berdaya, jatuh sakit dan bahkan meninggal dunia. Hanya Allah yang Mahakuasa dan tidak terkalahkan. Sedangkan kita adalah makhluk-makhluk lemah yang senantiasa membutuhkan Allah dalam setiap tarikan nafas kita. Virus corona juga mengingatkan kita akan pentingnya belajar ilmu, terutama ilmu agama. Karena orang yang tidak berilmu, maka ia tidak akan bisa menyikapi musibah dengan benar sesuai tuntunan Islam. Tanpa ilmu, kita tidak akan bisa menjaga kesucian dan kebersihan sebagaimana mestinya. Tanpa ilmu, kita tidak akan bisa bertawakal dengan benar. Tanpa ilmu, kita tidak akan bisa memetik hikmah, makna dan pelajaran dari setiap kejadian.
Allahuakbar...Allahuakbar...Allahuakbar Walillahilhamdu
Isteri dan anak-anak ku tercinta
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:
وَمَا يَزَالُ الْبَلَاءُ بِالْعَبْدِ حَتَّى يَمْشِيَ عَلَى ظَهْرِ الْأَرْضِ لَيْسَ عَلَيْهِ خَطِيْئَةٌ
Maknanya: “Bala’ akan terus menimpa seorang hamba sehingga ia berjalan di atas muka bumi dalam keadaan tidak mempunyai dosa sama sekali” (HR Ahmad dan lainnya).
Pahamilah bahwa Bala’ dan musibah, termasuk terpapar virus corona, yang menimpa seorang mukmin jika dihadapi dengan penuh kesabaran, maka dosanya akan dihapus dan diangkat derajatnya.
Nabi Muhammad SAW bersabda, "Bila Allah SWT mencintai seorang hamba, maka Dia mengujinya dengan musibah yang tidak ada obatnya. Bila dia sabar, Allah SWT memilihnya. Dan bila dia rela, Allah SWT menjadikannya sebagai pilihan."
Di penghujung khutbah ini, marilah sejenak kita menundukkan jiwa dan hati untuk menyampaikan doa-doa kita kepada Sang Maha mendengar, Allah Azza wa Jalla. Semoga doa-doa itu terhantarkan ke sisi Allah Ta’ala bersama dengan ibadah kurban yang kita tunaikan hari ini.
الحمد لله رب العالمين والصلاة والسلام على رسوله الأمين و على آله وصحبه والتابعين،
Ya Allah, Engkaulah Tuhan yang menciptakan kami, Engkaulah satu-satuNya yang berhak untuk kami sembah…Hari ini, sejarah pertama dalam hidup kami. Shalat ied kami laksanakan di rumah masing-masing. kami datang mengetuk pintu ampunanMu. Hari ini kami hadir bersimpuh dengan peluh-peluh dosa yang melekat di tubuh kami yang lemah ini. Ya Allah, betapa kami sering lupa bahwa kehidupan dunia ini sangat singkat, hingga kami pun jatuh dan jatuh lagi dalam kedurhakaan terhadap perintahMu. Ya Allah, ampunilah kami, ampunilah kami, ampunilah kami. Ya Allah, jika Engkau menutup pintu ampunanMu yang agung, kepada siapa lagi kami harus mencari ampunan…
Ya Allah, ya Rabbana, dari bumi khatulistiwa ini, perkenankan doa kami untuk saudara-saudara muslim kami yang terpapar virus corona di berbagai belahan bumiMu. Ya Rabbana, berikan keteguhan dan kesabaran kepada saudara-saudara kami sebagaii petugas kesehatan di garda terdepan dalam penanganan virus ini di manapun mereka bertugas. Selamatkan mereka, anak isteri dan keluarganya. Lindungilah kehormatan mereka… Jadikan mereka yang gugur sebagai syuhada’ yang selalu hidup di sisiMu… Segerakan pertolonganMu untuk mereka, Ya Rabbal ‘alamin…
Ya Allah, ya Rabbana, di sisa-sisa hidup kami ini, berikanlah kekuatan kepada kami untuk selalu berbakti dan menjadi anak yang shaleh untuk ayah-bunda kami. Jika mereka masih hidup, izinkanlah kami untuk berkhidmat dan melayani mereka dengan sebaik-baiknya di sisa-sisa usia mereka… Jika ayah-bunda kami telah tiada, maka izinkanlah kami untuk menjadi sisa-sisa kebaikan mereka yang terus-menerus menjadi ladang kebaikan penerang alam kubur mereka… Ya Allah, ampuni, ampuni, ampuni durhaka kami kepada ayah-bunda kami…
Ya Allah, ya Rabbana, berikan kami kekuatan dan kemampuan untuk menjadi orangtua yang terbaik untuk putra-putri kami… Hanya Engkau satu-satuNya yang dapat memberikan kekuatan untuk mendidik mereka dengan sebaik-baiknya… Ya Allah, jadikan anak-anak kami sebagai penyejuk hati kami, yang selalu mendoakan kami saat kami sendiri dalam kegelapan alam kubur… Ya Allah, karuniakan kepada kami anak-anak yang mencintai al-Qur’an dan Sunnah NabiMu…
Ya Allah, selamatkan negeri ini dari wabah corona yang sangat mengerikan ini. Andai ini karena perbuatan maksiat dan kezaliman kami. Maka ampunilah kami ya Allah. Musnahkan wabah ini dari daerah dan negeri kami. Lindungi kami dan anak isteri kami ya Allah. Sungguh kami tak berdaya dan tak mampu berbuat apa-apa dengan wabah pandemi corona ini. Kami ingin kembali ke masjid-masjid kami. Kami ingin kembali berjamaah dengan saudara-saudara kami.
Ya Allah, Zat Yang Maha Mengabulkan doa kabulkanlah doa kami, penuhilah permintaan kami, kamilah hamba-Mu yang lemah, harapan kami hanya kepadaMu, Engkau Maha Mendengar, Engkaulah Penguasa satu-satunya Yang Haq, Engkaulah sebaik-baik Pemberi yang diharap. (**)
رَبَّناَ لاَ تُزِغْ قُلُوْبَناَ بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَناَ وَهَبْ لَناَ مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً إِنَّكَ أَنْتَ الْوَهَّابُ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمٌ عَلَى اْلمُرْسَلِيْنَ وَاْلحَمْدُ للهِ رَبِّ اْلعَالَمِيْنَ ، وَصَلَّى اللهُ وَسَلَّمَ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ .
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: