Syeh Moh Amin, Penyebar Islam di Mesjid Al-Manar Manna (1)

Syeh Moh Amin, Penyebar Islam di Mesjid Al-Manar Manna (1)

  Orang Natal yang Dirikan Musala Al-Manar Manna Di Bengkulu Selatan, adalah salah satu tempat wisata bersejarah. Yaitu makam Syeh Moh Amin. Letaknya di Pasar Bawah, Kecamatan Manna, Bengkulu Selatan. Nama Syeh Moh Amin ini harum namanya di Manna, ibukota Kabupaten Bengkulu Selatan. Buktinya, walaupun dia sudah lama wafat dan di makamkan di daerah Pasar Bawah, namun namanya tetap harum dan dikenang warga Bengkulu Selatan dan sekitarnya. Orang masih banyak yang mengunjungi makamnya di Komplek Mesjid Al-Manar itu. Siapakah Syeh Moh Amin ini. Baca saja tiga buah laporannya secara bersambung yang ditulis wartawan radarbengkuluonline.com mulai hari ini.(***) AZMALIAR ZAROS – Kota Manna Moh Amin ini, kata Imam Mesjid Jamik Manna, Safudin ketika ditemui di kediamannya di Ketapang beberapa waktu lalu adalah orang yang menyebarkan agama Islam di Kota Manna dan sekitarnya tempo dulu. Ia tidak tahu sejak tahun berapa dia menyebarkan agama Islam di Bengkulu Selatan itu. Sebab waktu itu dia masih kecil. Ia juga tak pernah bertemu dengan orangnya. Namun menurut orang tua dahulu, dia adalah penyebar agama Islam di Bengkulu Selatan. Tempat tinggalnya di Pasar Bawah. Menurut orangtua dan cerita dari mulut ke mulut yang dia dengar, dia bukannya orang Manna. Dia itu adalah pendatang. Ia berasal dari daerah Natal, Sumatera Utara. Saat datang ke Manna, dia masih sendiri. Kemudian, dia menikah dengan orang Manna dan menetap di Pasar Bawah. Dalam menyebarkan agama Islam di Manna, dia membangun sebuah musala. Kemudian musala ini ditingkatkan menjadi Mesjid. Namanya, Mesjid Al-Manar. Konon kabarnya Masjid Al-Manar itu masjid tertua di Manna. Saat itu, lanjutnya, dia mengajarkan agama dengan penuh kesabaran. Seperti mengajarkan salat, mengaji. Sehingga warga banyak yang memeluk agama Islam. Setelah itu, dia meninggal dan di makamkan di samping Masjid Al-Manar yang dia bangun bersama warga setempat. Makamnya itu saat ini dikeramatkan warga. Banyak warga yang berziarah ke makam itu. Ada yang datang dari luar Manna. Seperti dari Medan, Palembang, Jawa. Menariknya, ada juga warga itu yang menginap disana. ‘’Cuman itu yang saya ketahui. Kalau ingin tahu lebih banyak, hubungi saja pihak keluarganya. Sebab, masih ada keluarganya di sini,’’ ujar Safudin.(bersambung)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: