Gubernur: Harus Disiplin Hadapi “New Normal”

Gubernur:  Harus Disiplin Hadapi “New Normal”

Virus Ini Biasa Saja, Jangan Galau

RBO   >>>  BENGKULU   >>>    Gubernur Bengkulu Dr H Rohidin Mersyah mengatakan, Provinsi Bengkulu siap menghadapi new normal. Namun semua itu harus dilaksanakan dengan kedisiplinan yang tinggi. Semua pihak agar ikuti tatanan baru tersebut dengan baik.

“Sebenarnya virus itu biasa saja. Kita jangan terlalu panik dan galau. Namun, memang karena sebagian besar kita belum terbiasa dengan pola hidup sehat yang menerapkan kedisiplinan yang tinggi,” ungkap Gubernur Rohidin saat Syawalan Nasional Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Majelis Penyelamat Organisasi (MPO) dengan Tema 'New Normal Indonesia' melalui virtual meeting kemarin Minggu (7/6).

Gubernur Rohidin menambahkan, sebagaimana Islam yang tidak pernah panik dalam menghadapi segala persoalan. Covid-19 adalah sebuah tantangan bersama. Beliau yakin kita akan bisa melewati masa-masa sulit ini dengan baik. “Mendengar kata new normal, kadang dipelesetkan orang. Padahal sesungguhnya yang dikatakan pemerintah itu adalah sebuah konsep kewajaran baru menjadi sesuatu yang bisa diterima secara umum. Misalnya, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), dulu itu yang diimbau untuk cuci tangan hanya anak TK dan anak SD. Padahal kan cuci tangan dilakukan semua orang,” papar Rohidin.

Sementara itu, Pengurus Besar HMI, Afandi Ismail menjelaskan, wabah Covid-19 ini sebagai ujian dari Allah, maka yakinlah bahwa ujian tersebut akan berakhir dengan adanya ikhtiar maksimal.

“Kami sebagai Pengurus Besar HMI memberikan dukungan atas ihktiar maksimal yang telah dilakukan pemerintah dan partisipasi dari seluruh keluarga besar HMI untuk memutus mata rantai Covid-19 di wilayah masing-masing. Semoga wabah Covid-19 ini segera berakhir,” pinta Afandi.

Hal senada juga diungkapkan Gubernur DKI Jakarta, Anis Baswedan. Menurutnya, di masa pandemi saat ini ada dua tantangan besar yang dihadapi DKI Jakarta. Yakni, tantangan ekonomi dan tantangan kesehatan.

“Covid-19 menyebabkan terjadinya krisis ekonomi dan krisis kesehatan. Tapi kita harus sadari juga dalam waktu tiga bulan terakhir kita mengalami lompatan pemanfaatan teknologi sebagai media komunikasi. Kegiatan agama, sosial, budaya maupun ekonomi bisa dilakukan dengan teknologi. Contoh saja halal bihalal yang kita gelar hari ini,” ujar Anis.

Anis menambahkan, hal positif dari berkurangnya aktivitas di luar rumah membuat langit Jakarta menjadi biru disertai udara yang bersih.

“Kota-kota yang mengalami pembatasan sosial menjadi bersih dan tenang. Lingkungan menjadi sehat. Dulu kan tidak merasakan yang seperti ini,” sampainya. (Bro)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: