Pemotongan Hewan Kurban Harus Ikuti Protokol Kesehatan
RBO >>> BENGKULU >>> Hari raya Idul Adha tahun 2020 ini akan berlangsung pada bulan Juli mendatang. Pada tahun ini masyarakat juga akan melakukan kurban. Berapa ekor hewan kurban yang disiapkan, belum diketahui secara pasti. Pasalnya, Dinas Perternakan dan Kesehatan Hewan (Dinaskeswan) Pemda Provinsi Bengkulu belum menerima data dari kabupaten dan Kota yang ada di Provinsi Bengkulu.
Kepala Dinas Keswan Pemda Provinsi Bengkulu, drh Nopiyeni MMA mengatakan, untuk persediaan hewan kurban ditahun ini memang belum masuk datanya. Namun ia memastikan, kebutuhan masyarakat itu dapat terpenuhi. Hanya saja untuk data baru empat kabupaten yang melaporkan, belum seluruhnya. "Dibandingkan ditahun ini memang secara pasti belum mendapatkan datanya. Karena, baru empat kabupaten yang melaporkan. Daerah lainnya, sedang diproses," terangnya saat dihubungi radarbengkuluonline.com di ruang kerjanya tadi siang (17/6).
Dampak corona saat ini, paparnya, kemungkinan persediaan hewan kurban berkurang. Karena kondisi perekonomian juga menurun. Akan tetapi dibandingkan tahun yang lalu, dia memperkirakan besarannya tidak jauh beda . "Kita menunggu data dari kabupaten dan kota,'' tambahnya.
Ditahun 2019 dari data yang ada, titik penjualan ada sebanyak 508 tempat, titik pemotongan ada sebanyak 1.597 tempat.
Sedangkan empat daerah yang melaporkan itu, Lebong dengan rincian sapi sebanyak 258 ekor, Kerbau 1 Ekor, Kambing 240 ekor. Kabupaten Bengkulu Utara, sapi sebanyak 3.688 ekor, kerbau 358 ekor, kambing 2.157 ekor dan domba 89 ekor, Mukomuko sebanyak 1.321 sapi, 34 ekor kerbau, 140 ekor kambing dan Kabupaten Kepahiang 315 ekor sapi, 35 ekor kerbau dan 470 ekor kambing.
''Keseluruhan total jumlah hewan kurban sebanyak 5.528 ekor sapi, kerbau sebanyak 428 ekor, kambing sebanyak 3.007 dan domba sebanyak 89 ekor.''
Dirinya meminta agar daerah yang lainnya juga dapat melaporkan data persediaan hewan kurban ini. Untuk surat keterangan kesehatan akan diberikan sebelum pemotongan.
"Selain itu, harus berkoordinasi dengan panitia terkait waktu kapan pemotongannya. Karena H -1 sebelum pemotongan, harus sudah menyampaikan surat kesehatannya kepada pemiliknya. Semoga seluruh hewan kurban ini aman," lanjutnya.
Para panitia hewan kurban juga diminta agar memakai kantong plastik yang sudah standarisasi atau memang untuk kantong plastik makanan. Jangan memakai plastik berwarna hitam, daging kurban pun dipisahkan dengan jeroan agar kualitas daging tidak rusak.
Nopiyeni menambahkan, dalam pemotongan harus tetap melakukan protokol kesehatan yang ada. Para panitia sebisa mungkin memberikan jarak 1 meter dengan panitia lainnya.
"Sebisa mungkin menerapkan protokol kesehatan. Menyediakan masker dan tempat cuci tangan. Jangan berkerumunan. Ini untuk pencegahan dalam kondisi saat ini. Selain itu, kita juga meminta agar panitia dapat bergantian untuk pemotongan hewan kurban ini," tandasnya kemarin Rabu (17/6) diruang kerja. (Bro)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: