Desa Ketaping Manna, Riwayatnya Dahulu dan Kini

Desa Ketaping Manna, Riwayatnya Dahulu dan Kini

DESA  Ketaping adalah salah satu dari 17 desa di Kecamatan Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan . Desa ini terletak di pesisir pantai (Samudra Hindia) dan terbentang sungai Air Manna dan dilintasi jalan provinsi, disambungkan dengan jalan beraspal menghubungkan satu dusun dengan dusun dan desa yang lain. Desa dengan luas 1000 hektar yang dihuni 505 KK keluarga dengan jumlah penduduk 2.055 jiwa itu terdapat 162 KK keluaga Miskin. Mengapa desa ini dinamakan Ketaping, baca liputannya berikut ini.

AHMAD FAHMI AKBAR- Kota Manna

Desa yang sebelah Utara berbatasan dengan Desa Gunung Kembang, sebelah Timur dengan Desa Terulung, sebelah Selatan dengan Samudra Hindia, sebelah Barat dengan Sungai Air Manna itu, kata Kepala Desa Ketaping, Saidi Bin Seman,  sebelumnya memang belum ada nama sama sekali. Saat itu wilayah ini luas. Untuk memudahkan menyebutkan tempat tinggalnya, warga menyebutnya sesuai dengan apa yang ada di wilayah itu. Waktu itu orang menyebutnya daerah ini dengan nama siwak atau dusun Ketaping.

Warga menamakan daerah ini dengan nama Ketaping, katanya, dia tidak tahu secara pastinya. Namun menurut tuturan orangtua dahulu, di daerah ini banyak tumbuh pohon ketaping atau biasa disebut juga dengan pohon ketapang. Karena di daerah ini zaman dahulu banyak tumbuh pohon ketaping, maka warga menyebut tempat ini dengan nama daerah Ketaping. Lama kelamaan, nama ini makin popular. Akhirnya, daerah ini disepakati warga dengan nama Ketaping.

Daerah Ketaping ini sangat luas. Di samping Dusun atau siwak Ketaping, juga ada Dusun Talang Tinggi, Tanjung Kurung. Pada tahun 1973, Dusun Ketaping ini berada di bawah naungan Pasirah Duayu. Kemudian tahun 1974, adanya perubahan dari marga menjadi kecamatan. Kemudian Dusun Ketaping ini berubah menjadi desa. Yaitu Desa Ketaping. Camat yang pertama menjabat saat itu, yaitu Burhanudin dan Bupati dijabat oleh Buldani Masik. Bupati Buldani Masik inilah yang meresmikan Ketaping menjadi sebuah desa. Pada waktu itu Desa Ketaping dipimpin oleh seorang Depati yang bernama Nasdin.

Pada Tahun 1984, paparnya, ada perubahan nama dari Depati menjadi Kepala Desa. Pada masa itu Kepala Desa Ketaping yang ke-1 langsung dipilih masyarakat. Yang terpilih waktu itu adalah Jaran Ma’asir. Pemerintahan Jaran Maasir ini berakhir pada tahun 1991. Selanjutnya Kepala Desa Ketaping yang Ke-2 dijabat Baswan Suki. Masa Baswan Suki ini berdirinya Balai Desa Ketaping dan Perumnas Ketaping.

Pada tahun 1999, Kepala Desa Ketaping ke-3 dijabat oleh Martodin dan berakhir pada tahun 2007. Selanjutnya tahun 2007 Kepala Desa Ketaping yang ke-4 dijabat oleh Sukman. Pada tahun 2008 dan tahun 2009 Program P2DTK masuk Desa Ketaping dengan melaksanakan pembangunan siring pasang di Perumnas Ketaping ini. Pada tahun 2010 dibangun Perumahan Nelayan dan pada tahun 2013 dibangun jalan rabat beton di Jalan SD 31 Talang Tinggi, serta di tahun yang sama dibuka badan jalan di Dusun Kebun Niur dan berakhir masa jabatan Sukman pada tahun 2013.

Seiring waktu berputar, kembali diadakan pemilihan Kepala Desa yang ke-5 dan terpilihlah Saidi Bin Seman yang masih menjabat sampai dengan saat ini. Alhamdulilah gerakan perubahan yang beliau lakukan terlihat sejak beliau 2 tahun menjabat .

Pembangunan yang dia lakukan antara lain pemasangan lampu tenaga surya di Komplek Perumahan Nelayan tahun 2013), penanaman 5500 batang kayu Cemara di Pantai Ketaping (tahun 2014), berdirinya Masjid Baitul Makmur di Dusun Tanjung Kurung (tahun 2014), Bedah Rumah Tak Layak Huni 25 Buah (tahun 2014), pembuatan sertifikat Hak Atas Tanah 55 Persil (tahun 2014).

Kemudian, pembangunan batu pasang siring induk Tebat Lakaran 86 meter tahun 2014. Pembuatan Sertifikat Hak Atas Tanah 50 Persil (tahun 2015), buka badan jalan (Padat Karya) Kebun Niur-Tanjung Kurung +850 meter, pembangunan/pembuatan jalan hotmix Perumnas Ketaping + 2000 meter, pembangunan siring cacing Sawah Lakaran + 210 meter,pembuatan badan jalan ke TPU, dan pembangunan / pembuatan saluran drainase/siring pasang di Kebun Niur + 96 Meter.

Kehidupan masyarakat Desa Ketaping ini adalah agamis, interaksi sosial masyarakatnya sangat harmonis dan rukun. Satu sama lain saling menghargai dan menghormati. Sehingga tercipta lingkungan yang kondusif, aman, tentram kertaraharja dengan menjunjung tinggi nilai-nilai kegotongroyongan dalam membangun. Orbitasi dan jarak tempuh Desa Ketaping ke ibukota kecamatan 3 km, dengan waktu tempuh 15 menit dari ibukota kabupaten 4 km dengan waktu tempuh 20 menit.

Sayangnya, ketaping atau ketapang (Terminalia catappa) , nama sejenis pohon tepi pantai yang rindang, lekas tumbuh dan membentuk tajuk indah bertingkat-tingkat, ketapang kerap dijadikan pohon peneduh di taman-taman dan tepi jalan tidak nampak lagi. Pohon ini dahulu memang banyak di Ketaping ini. Kini, tidak ada ditemukan lagi karena sudah banyak ditebang warga dan lahan itu dijadikan perumahan. Kini ketaping itu hanya tinggal nama. Namanya itu sudah dilekatkan jadi nama Desa Ketaping.(**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: