Pemprov Hilangkan Stigma Bengkulu Daerah Miskin

Pemprov Hilangkan Stigma Bengkulu Daerah Miskin

RBO >>>  BENGKULU >>>  Pemerintah Daerah Provinsi Bengkulu terus berupaya berkomitmen untuk menekan angka kemiskinan. Program berupa bantuan untuk masyarakat miskin pun terus digelontorkan. Gubernur Bengkulu Dr H Rohidin Mersyah kemarin Senin (20/7) mengatakan, Pemda Provinsi Bengkulu menekan angka kemiskinan dengan melakukan program seperti penyaluran bantuan nontunai, program Keluarga Harapan dan Program Kelompok Usaha Bersama (KUBE) yang dibina dengan Bulog.

Perbankan telah mengucurkan dana sebesar Rp 600 miliar untuk mendorong program penerima keluarga harapan dan juga bantuan pangan non tunai. Dalam program bantuan tersebut diberikan sekitar lebih kurang sebanyak 200 ribu Kepala Keluarga Penerima.  "Termasuk juga ada program Kelompok Bersama Bulog. Ternyata RPK atau merupakan outlet penjualan pangan pokok milik masyarakat yang dibina oleh Perum Bulog ini sudah ada yang berkembang," ujar Gubernur.

Menurutnya, hasil dalam program itu pun telah memberikan dampak positif bagi masyarakat yang membutuhkan. Sehingga para penerima bantuan tersebut dapat keluar dari kategori masyarakat berpenghasilan rendah.

"Kemudian kita memberikan apresiasi pihak pendamping yang berhasil  menerima bantuan nontunai. Hingga mereka dapat keluar dari masyarakat dalam kategori penghasilan rendah. Selain itu kita sudah dua kali sebagai penyelenggara penyaluran bantuan terbaik secara nasional, maka ini merupakan progres adanya perubahan baik," katanya.

Rohidin menanggapi maraknya pemberitaan angka kemiskinan tertinggi di Provinsi Bengkulu. Namun sejalan dari hal itu, beberapa upaya Pemda Provinsi Bengkulu terus mendorong agar perekonomian daerah ini dapat lebih baik. Gubernur pun mengatakan, tidak ada data yang ditutupi. Sehingga penyampaian bahasa sangat penting, terutama dalam membangun Provinsi Bengkulu secara kebersamaan harus memunculkan stigma sosial yang positif.

"Banyak juga indikator positif, penurunan angka kemiskinan sangat progesif dari tahun sebelumnya. Inflasi kita lebih baik. Selain itu pertumbuhan perekonomian kita di atas rata rata nasional. Memang kita harus akui angka kemiskinan kita tinggi, akan tetapi banyak juga indikator positif dari tahun sebelumnya. Ini kinerja bersama. Kalau selalu menyoroti hal yang buruk, maka yang muncul stigma semua akan buruk. Penyampaian bahasa itu sangat penting. Termasuk kalau memang diperlukan data akan kita berikan," sampainya.

Sementara itu Kepala Dinas Sosial Pemda Provinsi Bengkulu, Dr Iskandar Zo mengatakan, selama 5 tahun ini Pemda Provinsi Bengkulu secara serius menjalankan program bantuan untuk pemberdayaan masyarakat yang kurang mampu.

"Kita ketahui sendiri selama ini, semua program, baik Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah terus diberikan. Diantaranya Program Bantuan Keluarga Penerima Harapan, Bantuan Pangan Non Tunai dan Program Kelompok Usaha Bersama (KUBE). Hal ini sudah dilaksanakan selama 5 tahun. Pencapaiananya memuaskan," lanjutnya.

Dalam pencapaian saat ini, ada beberapa keluarga penerima bantuan yang sudah memilih untuk membuka usaha mandiri. Seperti yang sebelumnya mendapatkan program KUBE maupun dari Program Keluarga Harapan. Dari bantuan tersebut masyarakat saat ini sudah dapat memasarkan, baik itu dari hasil perkebunan maupun pertanian serta dari karya pengrajinan tangan. Tentunya ini juga didorong oleh pendamping program tersebut.

"Indikatornya seperti program keluarga harapan ini. Karena banyak yang keluar secara kesadaran mereka memilih membuka usaha mandiri. Mereka ini sebelumnya dilakukan pendampingan ada sebanyak 497 orang, maka pendamping yang tertinggi ini mendapatkan penghargaan dari kita, per kabupaten," pungkasnya. (Bro)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: