19 Wisudawan Terbaik Unib Ikuti Prosesi Wisuda Tatap Muka

19 Wisudawan Terbaik Unib Ikuti Prosesi Wisuda Tatap Muka

Unib Wisuda 692 Orang Sarjana 

RBO >>>  BENGKULU >>>   Universitas Bengkulu (Unib) untuk prosesi wisuda periode ke-90 digelar secara daring (online). Namun, menariknya, ada 19 wisudawan terbaik setiap masing-masing fakultas, ikuti prosesi wisuda secara tatap muka bersama Rektor dan para Wakil Rektor, Ketua dan Anggota Senat, dan guru besar serta seluruh Dekan Unib di Gedung Serba Guna (GSG) Unib kemarin.

Untuk wisuda periode ke-90 yang mengikuti prosesi secara online sebanyak 692 wisudawan. Ini sudah termasuk 19 diantaranya diwisuda secara langsung oleh Rektor Unib.

"19 wisudawan tersebut, adalah lulusan terbaik dari setiap fakultas dari vokasi, sarjana dan program Pascasarjana," ujar Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Lizar Afansi pada RADAR BENGKULU kemarin. Dari  692 wisudawan yang mengikuti wisuda online tersebut, lanjutnya, terdiri dari Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan (FKIP) 137 wisudawan, Fakultas Hukum 53 wisudawan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) 124 wisudawan. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) 98 wisudawan, Fakultas Pertanian 141 wisudawan, Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) 44 wisudawan, Fakultas Teknik 67 wisudawan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan 28 wisudawan. Selain itu, untuk wisudawan pascasarjana S-3 7 wisudawan, pascasarjana S-2 151 wisudawan, Profesi 15 wisudawan, Sarjana Reguler 491 wisudawan, sarjana non reguler 23 orang dan Vokasi/Diploma 5 wisudawan.

"Selamat bagi para wisudawan yang sudah menyelesaikan studinya di Unib. Agar ilmu yang diperoleh disini, dapat bermanfaat menjadi orang-orang yang profesional, entrepreneur, atau ada peningkatan karir bagi mahasiswa yang telah bekerja.

Untuk wisudawan lainnya, yang akan memasuki pasar kerja post Covid-19 ini, mereka harus kreatif mencoba berwirausaha karena penyempitan lapangan kerja mungkin akan berlangsung selama 1-2 tahun ini," terangnya. Sementara itu, salah satu wisudawan daring dari Fakultas ISIP mengatakan, saat menggelar prosesi wisuda daring, perasaannya becampur aduk antara sedih dan senang. Sebab, dirinya tidak merasakan suasana wisuda seperti biasanya.

"Yang paling disayangkan, orangtua tidak bisa melihat prosesi wisuda secara langsung, dan juga tidak bisa didampingi oleh orangtua seperti wisudawan lainnya," kata Sherly Debora Laluan.

Namun dirinya tetap mengapresiasi pihak Unib karena tetap mengadakan wisuda secara daring. "Kalau tau online seperti ini, kenapa tidak pada April atau Mei saja wisudanya. Kalau inikan hanya buang-buang waktu," tutupnya. (ach)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: