Makam Ratu Samban, Terkenal dan Terlupakan

Makam Ratu Samban, Terkenal dan Terlupakan

RBO, ARGA MAKMUR – Kisah heroik sosok pejuang dan pembela rakyat yang tertindas terhadap kolonial Belanda di masa penjajahan di tanah Bintunan, merupakan fakta sejarah bahwa putra Bengkulu Utara akan selalu menantang setiap kezaliman di masa itu.

Dalam sejarah perjuangan bangsa di tanah Bengkulu waktu itu seorang kepala warga atau Pasira Mardjati atau yang lebih dikenal dengan nama Ratu Samban berjuang bersama rakyat dalam mengusir kolonial di masa itu. Saat ini makam Pasirah Mardjati atau Ratu Samban kerab dikunjungi parah peziarah baik warga lokal, luar daerah maupun dari negara asing.

Namun saat ini kondisi makam dan bangunan di sekitar makam Ratu Samban ini kurang terawat dan terurus hal tersebut disampaikan Kepala Desa Azandi Kartawinata, S. Pd Kepada radarbengkuluonline.com, diruang kerjanya kemarin.

Sudah selayaknya Gelar Ratu Samban dijadikan sejarah dan Pahlawan Nasional. Saat ini nama Ratu Samban diabadikan sebagai salah satu Kecamatan yang ada di Kota Bengkulu dan salah satu Universitas yaitu Universitas Ratu Samban yang berada di Kabupaten Bengkulu Utara.

Kades Pagar Ruyung, Azandi Kartawinata, S. Pd mengaharapkan Komunitas Pemuda Pecinta Alam (PPA) Kabupaten Bengkulu Utara agar dapat mengembangkan dan mempromosikan Makam Ratu Samban yang aslinya terletak di Desa Pagar Ruyung, Kecamatan Batik Nau. "Harapan kita Komunitas PPA BU ini nantinya dapat mengembangkan dan mempromosikan kepada semua pihak bahwasannya makam Ratu Samban yang aslinya berada di Desa Pagar Ruyung Kecamatan Batik Nau,"kata Azandi.

Selanjutnya Kades Azandi mengucapkan terima kasihnya kepada Pemerintah Daerah Kabupaten BU yang selama ini telah beberapa kali merehap dari pada makam Ratu Samban termasuk mendirikan Gapura. "Terima kasih kami ucapkan kepada Pemerintah Daerah BU yang telah beberapa kali merehap pembangunan termasuk mendirikan Gapura, tak hanya itu kedepan kami harapkan agar lebih memperhatikan lagi dari pada Makam Ratu Samban yang asli yang berada di Desa Pagar Ruyung ini untuk bisa dijadikan sebagai objek wisata dan khususnya masyarakat diharapkan kerja samanya untuk sama-sama menjaga dan merawat dari pada Makam Ratu Samban ini. Karena ini Makam Pahlawan yang penuh sejarah dalam memperjuangkan dan membela masyarakat dalam perjuangan welawan kolonial Belanda pada zaman dahulu," kata Kades Azandi Kartawinata, S. Pd.

Sementara itu Ketua PPA BU, Agus Hartawan yang dikonfirmasi jurnalis radarbengkuluonline.com, mengatakan kehadiran Komunitas Pemuda Pecinta Alam (PPA BU) ke Makam Ratu Samban ini untuk melihat langsung kondisi Makam Ratu Samban yang aslinya yang mana nantinya Makam Ratu Samban yang aslinya ini akan kita promosikan. "Terima kasih kami ucapkan kepada Pemdes Pagar Ruyung yang telah menyambut kehadiran kami dan mengantar kami langsung ke Makam Ratu Samban yang asli yang berada di Desa Pagar Ruyung Kecamatan Batik Nau, harapan kami dari Komunitas PPA agar Pemerintah Daerah Bengkulu Utara maupun Pemerintah Provinsi Bengkulu agar dapat memperhatikan kondisi Makam Ratu Samban yang aslinya, " singkat Ketua Komunitas PPA BU Agus Hartawan. (bri)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: