Kunjungan Wisatawan ke Bengkulu Meningkat
RBO >>> BENGKULU >>> Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Irsan Setiawan, SH, MM mengatakan saat ini ada peningkatan kunjungan ke objek pariwisata di Bengkulu. Hal ini dikarenakan adanya pemberlakuan new normal. Pasalnya, terhitung beberapa bulan ini masyarakat kerap berada di rumah dampaknya adanya lonjakan tingkat kunjungan pariwisata.
"Objek wisata Pantai Panjang, Pasir Putih dan Pantai Jakat di Kota Bengkulu, jumlah pengunjungnya setiap akhir pekan terus meningkat. Sejak sebulan ini rata-rata jumlah wisatawan yang datang ke tiga lokasi objek wisata ini mencapai 1.500 orang," ujarnya saat dihubungi radarbengkuluonline.com via telepon Jumat (14/8) siang.
Bahkan, pada hari libur jumlah wisatawan yang datang ke tiga lokasi objek wisata ini mencapai 2.000 orang. Hal ini terlihat jumlah wisatawan yang datang ke tiga lokasi sangat ramai. Demikian pula wisatawan yang datang ke sejumlah lokasi objek wisata di Bengkulu Selatan, Kaur, Mukomuko, Rejang Lebong dan Kabupaten Lebong terus meningkat setiap akhir pekan.
Wisatawan yang datang ke lokasi objek wisata ini bukan hanya warga Bengkulu saja. Tapi juga banyak datang dari daerah tetangga. Seperti Lubuklinggau, Empat Lawang dan daerah lainnya di Sumsel. "Sekarang pariwisata di Bengkulu mulai menggeliat setelah diberlakukan new normal. Sehingga ekonomi masyarakat mulai membaik, khususnya bagi mereka yang berjualan makanan dan minuman di lokasi objek wisata," ujarnya.
Untuk mencegah wisatawan lokal terjangkit virus corona atau Covid-19, pihaknya bersama Satgas Penanganan Covid-19 Bengkulu, mengimbau para wisatawan yang datang ke lokasi objek wisata agar memakai masker, tidak berkerumun dan menjaga jarak. Setiap warung atau kedai yang berjualan makanan dan minuman di lokasi objek wisata wajib menyediakan tempat cuci tangan berikut sabun atau hand sanitizer. Hal ini dilakukan agar setiap wisatawan sebelum masuk kedai dan warung wajib mencuci tangan agar tidak terjangkit Covid-19.
"Syukur alhamdulillah dari pantauan kita mayoritas wisatawan lokal yang datang ke objek wisata setiap akhir pekan sudah memakai masker dan menerapkan jaga jarak dan tidak berkerumun dengan banyak orang," ujarnya.
Meski demikian, masih ada wisawatan yang tidak memakai masker terjaring oleh anggota Satpol PP dan Polri saat menggelar razia di beberapa tempat objek wisata di Kota Bengkulu. Warga yang terjaring razia masker oleh Satpol dan Polri hanya diberikan teguran agar memakai masker saat berada di luar rumah. Teguran ini diberikan agar yang bersangkutan taat menerapkan protokol kesehatan ketika berada di luar rumah. Dengan demikin, akan terhindar dari ancaman terpapar virus corona.
"Jumlah wisatawan yang tidak memakai masker datang ke lokasi objek wisata di Bengkulu, relatif sedikit dan lebih banyak yang memakai atau sudah taat terhadap penerapan protokol kesehatan," ujarnya.
Karena itu, sejak dibuka kembali sejumlah objek wisata di Bengkulu, dua bulan yang lalu sampai kini belum ada wisatawan lokal yang terjangkit virus corona. Hal ini terjadi karena para pengunjung atau wisatawan sudah memiliki kesadaran untuk menerapkan protokol kesehatan. Diantaranya memakai masker, jaga jarak dan tidak berkerumun. Dengan demikian, usaha UMKM di Kota Bengkulu, akan kembali bangkit dari keterpurukan akibat wabah penyebaran virus corona melanda sejumlah kabupaten dan kota di Provinsi Bengkulu.
"Kita berharap masyarakat Bengkulu, semakin patuh dengan penerapan protokol kesehatan, sehingga kedepan tidak muncul kluster pariwisata di daerah ini. Sehingga masyarakat semakin ramai datang ke lokasi objek wisata yang ada di daerah ini," sampainya. (Bro)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: