149 Dokter Spesialis Disekolahkan Pemeritah Bengkulu

149 Dokter Spesialis Disekolahkan Pemeritah Bengkulu

drg. Edriwan: Tahun Ini  15 Dokter Disekolahkan

RBO >>> BENGKULU >>>  Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Bengkulu, H. Herwan Antoni, SKM, M.Kes, M.Si melalui Kabid Dinkes, drg. H. Edriwan Mansyur, MM mengatakan, jumlah dokter spesialis yang ada di Provinsi Bengkulu sebanyak 178 orang. Mereka tersebar di 23 rumah sakit di Bengkulu.

"Untuk jumlah dokter spesialis yang disekolahkan oleh pemerintah sebanyak 149 orang. Rincian, yang sudah selesai 122 orang, masih sekolah 25 orang dengan berbagai macam spesialis, dan yang berhenti 2 orang," ujar Edriwan pada radarbengkuluonline.com Jumat (14/8).

Dari 122 orang dokter spesialis yang disekolahkan oleh pemerintah tersebut, semuanya bekerja di rumah sakit yang ada di Provinsi Bengkulu. Sedangkan 2 orang yang berhenti itu, selama pembiayaan sekolah sampai lulus menjadi dokter spesialis melalui dana pemerintah, uang sudah terpakai harus dikembalikan lagi ke pemerintah.

"Dua yang berhenti itu, 1 orang memang drop out dari tempat dia sekolah. 1 orang lagi, salah tempat tugas. Mestinya bertugas di rumah sakit yang ada di Bengkulu, tapi kini bekerja rumah sakit di Bojonegoro. Saat ini, sedang diproses. Jangan sampai mengabdi di tempat lain," terangnya.

Untuk tahun anggaran 2020-2021, beasiswa dokter spesialis yang direkomendasikan dari Provinsi Bengkulu sebanyak 20 orang. Tetapi dari 20 itu dites lagi, alhasil yang diterima hanya 15 orang.

"Untuk 1 orang dokter yang disekolahkan pemerintah melalui dana APBN. Kita lihat saja di tahun 2006 lalu untuk dokter umum, Pemerintah untuk menyekolahkan 1 orang dokter di Kedokteran UNIB, menghabiskan dana lima ratus juta rupiah. Nah, di tahun 2020 untuk 1 orang dokter spesialis, diperkirakan dapat menghabiskan satu miliar rupiah," tuturnya.

Dijelaskannya, untuk saat ini Provinsi Bengkulu memang kekurangan dokter spesialis. Namun dilihat dari kebutuhan masing-masing rumah sakit. Dicontohkannya, di RSUD M.Yunus Bengkulu, apalagi keinginan dari Gubernur Bengkulu, RS M.Yunus ingin dijadikan rumah sakit rujukan tipe A, sedangkan kini M.Yunus tipe B. "Jadi, tipe B ini membutuhkan dokter sub-spesialis. Maka dari itu, Pemerintah Provinsi (Pemprov) menyekolahkan untuk dokter spesialis tersebut, langsung direkomendasikan oleh Direktur M.Yunus, memang ada yang disekolahkan. Sebab untuk sub-spesialis ini tidak lama masa pendidikannya," tutupnya. (ach)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: