New Normal, Konsumsi Avtur Bengkulu Meningkat 102 Persen

New Normal, Konsumsi Avtur Bengkulu Meningkat 102 Persen

Dewi Sri Utami : Tapi Masih di Bawah Rata-Rata Konsumsi Sebelum Covid-19

RBO, BENGKULU - Seiring dengan adaptasi kebiasaan baru atau new normal masih ditengah wabah pandemi Covid-19 dan mulai beroperasinya serta bertambahnya frekuensi penerbangan sejumlah maskapai, konsumsi bahan bakar untuk pesawat udara/ aviation turbine (avtur) di Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel) berangsur naik. Bahkan untuk Provinsi Bengkulu konsumsi BBM untuk pesawat terbang tersebut meningkat hingga 100 persen.

Konsumsi avtur di sejumlah bandara di wilayah yang meliputi Jambi, Bengkulu, Lampung, dan Bangka Belitung, yang sebelumnya bahkan sempat terhenti akibat pandemi Covid-19, pada bulan Agustus tercatat mengalami kenaikan 62% dibandingkan dengan periode Juli 2020, dari sekitar 1.110 Kiloliter menjadi 1.783 Kilo liter.

Region Manager Communication, Relations & CSR Sumbagsel, Dewi Sri Utami mengungkapkan, peningkatan konsumsi avtur terjadi di sejumlah bandara seperti di Bandara Sultan Mahmud Badarudin (SMB) II, Palembang, Raden Inten, Bandar Lampung, Depati Amir, Pangkal Pinang, Fatmawati, Bengkulu.

"Kenaikan tersebut dipicu adanya dua periode libur panjang pada bulan Agustus, yang mendorong peningkatan perjalanan masyarakat melalui jalur udara, sehingga beberapa maskapai menambah frekuensi penerbangan. Untuk Provinsi Bengkulu periode Juli sampai Agustus konsumsi Avtur meningkat 102 persen dari hanya 31 KL menjadi 62 KL," ungkap Dewi kepada RADAR BENGKULU, Selasa (1/9). Meski demikian, konsumsi tersebut masih di bawah konsumsi normal sebelum pandemi Covid-19 (periode Januari - Maret). Yakni rata-rata 4.434 Kiloliter per bulan.

"Stok avtur di Sumbagsel saat ini berlebih. Ini mengingat konsumsinya masih di bawah konsumsi normal sebelum pandemi Covid-19. Ketahanan stok mencapai 51 hari", tambah Dewi.

Secara umum, kondisi operasional di 4 (empat) DPPU dan 2 (dua) lokasi DPPU Kerjasama Operasi (KSO), yaitu DPPU Raden Inten dan DPPU HAS Hanandjoeddin, dalam kondisi aman dan lancar.

Di fase kenormalan baru ini, pekerja yang bertugas di DPPU tetap menerapkan sejumlah protokol kesehatan yang ketat.

Sebelum masuk kantor, seluruh pekerja diperiksa suhu tubuh dan dilakukan pengecekan kesehatan lainnya, serta mematuhi protokol pencegahan penularan Covid-19.

Seluruh petugas operator diwajibkan mengenakan masker, sarung tangan, face shield, baju hazmat, dan rutin mencuci tangan dengan hand sanitizer.

"Pertamina, senantiasa memantau kondisi di lapangan serta menyiapkan proyeksi kebutuhan masyarakat", tutup Dewi.(idn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: