Murid dan Guru SDN 11 Kota Bengkulu Memproduksi Pupuk Kompos Organik

Murid dan Guru SDN 11 Kota Bengkulu Memproduksi Pupuk Kompos Organik

RBO >>> BENGKULU >>>  Ditengah pandemi Covid-19, murid dan guru di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 11 Kota Bengkulu memanfaatkan sampah dari daun kulit buah untuk diproduksi menjadi pupuk kompos organik. Jangan heran, dilingkungan SDN 11 pohon yang tumbuh tampak indah dan asri dipandang oleh mata.

"Pembuatan pupuk kompos organik ini, awal mula dari penelitian tesis S2 saya tentang pupuk kompos sampah organik. Sembari meningkatkan kreativas murid ditengah pandemi Covid-19, murid tetap efektif walaupun belajar sistem daring (online)," ujar Kepala SDN 11 Kota Bengkulu, Sukmawati, M.Pd melalui Guru Kelas V, Ristianah, M.Pd.S.I kepada RADAR BENGKULU kemarin.

Dalam pembuatan pupuk kompos ini, Ristianah juga mengajak murid kelas V. Sebab, pembuatan pupuk kompos juga terdapat dipembelajaran Kurikulum 13 (K13), pada mata pelajaran pemanfaatan pupuk organik. "Ya, memang ada mata pelajarannya. Alhamdulillah, murid tampak senang bisa memproduksi sendiri pupuk kompos ini. Bagaimana cara pembuatan pupuk yang baik dan benar, sehingga murid bisa menerapkan di rumah masing-masing," terangnya.

Cara pembuatan pupuk kompos organik, menurutnya sangatlah mudah. Kumpulkan terlebih dahulu daun atau kulit buah sebanyak 15 sampai 20 Kg. Setelah itu ditambah arang 2 Kg , dan 5 Kg dedak yang halus. Lalu diaduk rata dengan Efektif Mikroorganisme 4 (EM4) tiga liter. Lalu, dipementasikan selama 1 bulan setengah. " Kalau untuk sampah yang ada di rumah, sudah bisa digunakan untuk tanaman, menunggu sampai 3 minggu. Sedangkan, sampah daun kulit buah, waktunya 1 bulan setengah, itu sudah menghasilkan 13 karung beras ukuran 20 Kg," tuturnya.

Jadi, dia berharap dengan memproduksi sendiri pupuk organik di sekolah, dapat meningkatkan kreativitas murid selama masa pandemi Covid-19. Dalam arti kata, tumbuhan yang ada di rumah murid dapat tumbuh subur dan indah. "Bagi masyarakat yang ingin beli hasil pupuk organik kami, bisa langsung datang ke SDN 11, 1 Kg dijual Rp 3.500," tutupnya. (ach)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: