Gubernur Rohidin Pastikan Lokasi Blank Spot Segera Teratasi
RBO, BENGKULU - Di masa pandemi COVID-19, kebutuhan akan jaringan komunikasi sangat nyata. Bahkan bisa dibilang sudah termasuk dalam kebutuhan pokok sehari-hari masyarakat. Pasalnya, setiap aktivitas, baik sekolah, pergaulan, maupun interaksi dilakukan secara daring agar aman dari covid-19.
Namun, masih banyaknya blank spot (sulit sinyal) di beberapa daerah di Provinsi Bengkulu menjadi kendala utama. Khususnya dalam proses pelaksanaan belajar dan mengajar yang mengharuskan untuk dilakukan secara daring.
Menurut data Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik Provinsi Bengkulu pada tahun 2017 masih terdapat 725 desa yang masih terdapat blank spot.
Maka dari itu, untuk menunjang kelancaran belajar dan mengajar serta aktivitas masyarakat di era kebiasaan baru, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah mengajak kerjasama dengan pihak Telkomsel agar ketersediaan jaringan di masa pandemi covid-19 ini dapat terpenuhi. Khususnya lokasi blank spot di daerah agar mendapatkan prioritas utama.
"Ada beberapa titik di kabupaten yang masih terdapat blank spot, hal ini sangat dirasakan sekali sehingga siswa/i kesulitan mengikuti kelas daring. Untuk itu, kita sampaikan usulan agar ke depan lokasi tersebut dapat dipetakan, sehingga menjadi prioritas utama untuk diprogramkan oleh pihak Telkomsel," minta Gubernur Rohidin kepada Vice Presiden consumer sales area Sumatera Telkomsel, Erwin Tanjung saat menyerahkan bantuan kuota internet gratis melalui program Merdeka Belajar Jarak Jauh (MBJJ) Telkomsel di ruang VIP Bandara Fatmawati Soekarno, kemarin (09/09/2020).
Lebih lanjut Rohidin menyampaikan, dalam situasi saat ini diperlukan kesabaran, dan kerjasama yang sistematis. Sehingga nantinya Telkomsel dapat menindaklanjuti, titik mana saja yang masih membutuhkan jaringan.
Terakhir, Gubernur Rohidin berharap para orang tua siswa/i dapat mengawasi proses belajar mengajar di rumah, sehingga bantuan kuota interner gratis ini benar-benar bermanfaat bagi keberlangsungan proses belajar mengajar daring selama masa pandemi COVID-19.
"Jika kuota sudah terbagi, orang tua harus membimbing dan mengawasi siswa/i agar benar-benar fokus belajar secara produktif serta menggunakan platform yang sesuai. Bukannya mengakses jalur lain (game online). Sehingga anak-anak kita betul-betul menjadi generasi yang cerdas, dan baik seperti harapan seluruh orang tua," pungkasnya.
Sementara itu, Vice Presiden consumer sales area Sumatera Telkomsel, Erwin Tanjung menyampaikan program kuota gratis untuk siswa/i ini diberikan agar memudahkan dalam proses belajar mengajar yang saat ini masih dilakukan secara daring (dari rumah).
"Telkomsel berkomitmen mendukung setiap program pemerintah. Apalagi saat ini proses belajar mengajar diharuskan melalui daring. Sehingga, kebutuhan akan kuota sangat besar dan tentu menyulitkan para siswa/i untuk memperolehnya. Untuk itu Telkomsel hadir untuk meringankan beban mereka," terang Erwin.
Menurutnya, Telkomsel akan segera menjalin komunikasi terkait daerah-daerah yang masih membutuhkan jaringan. Nanti akan diusahakan agar masuk pada program-program Telkomsel ke depan.
"Telkomsel akan berkoordinasi dengan Pemprov, untuk daerah mana saja yang masih terdapat blank spot. Kita upayakan, ke depan lokasi tersebut menjadi prioritas, sehingga dapat diprogramkan untuk dibangun Base Transceiver Station (BTS)," pungkasnya.(ae2/rls)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: