SDN 9 Kota Imbau Orangtua Dampingi Murid Belajar di Rumah
9 Guru dan Staf Memilih Berhenti Bertugas Sementara
RBO >>> BENGKULU >>> Sebanyak 9 orang dewan guru dan staf honorer yang bertugas di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 9 Kota Bernuansa Keagamaan, mulai hari ini (rabu-red) berhenti bertugas sementara waktu. Hal ini lantaran belum ada kejelasan dari Pemerintah Kota (Pemkot) terkait SK dan 3 bulan belum terima gaji. Untuk itu, pihak sekolah mengimbau kepada orangtua murid kelas I khususnya, untuk mendampingi anaknya belajar di rumah sembari ada tindaklanjut lebih jelas.
"Alhamdulillah, untuk di SDN 9 Bernuansa Keagamaan sistem pembelajaran daring berjalan dengan lancar. Tapi, ada sedikit kendala yang kami hadapi terkait SK guru honorer keagamaan belum juga mereka terima hingga kini. Jadi, untuk sementara waktu 9 guru dan staf membuat surat pernyataan berhenti sementara mengajar sampai menunggu kepastian, apakah benar-benar dipercaya untuk mengajar murid kelas I, khusus pembelajaran setara dengan sekolah Islam Terpadu (IT)," ujar Kepala SDN 9 Kota Bengkulu, Rohayati Daud, M.Pd saat ditemui radarbengkuluonline.com di ruang kerjanya tadi siang.
Rohayati juga menilai, dewan guru yang mengajar selama ini sudah sangat maksimal dan antusias. Apalagi, mereka ini sudah mengikuti seleksi supaya bisa mengajar di sekolah yang diinginkan walikota, bahwa sekolah negeri ada yang menerapkan pembelajaran berbasis IT. "Kalau kinerja mereka sangat bagus sekali. Sayang sebetulnya kalau seandainya pihak sekolah melepas guru tidak mengajar murid lagi. Tapi, kami berharap dari Pemkot, akan memberikan solusi yang terbaik terkait SK dan gaji yang tidak kunjung tiba," terangnya.
Diceritakannya, 9 guru dan staf ini mulai dari Hari Rabu (14/10) sudah berhenti mengajar di sekolah tersebut. Sebab, rata-rata guru dan staf sudah berkeluarga supaya dapat mencukupi kebutuhan sehari-hari. Intinya, mereka mengajar juga butuh uang transpor, untuk makan, minum dan lain-lain. "Memang dari awal masuk sekolah tanggal 1 Juli 2020, tidak ada gaji yang diterima dari pihak sekolah. Kami dari sekolah mau meminjamkan mereka uang dari dana apa ? Tidak ada dana yang lain kecuali Bantuan Operasional Sekolah (BOS)," tuturnya.
Maka dari itu, pihak sekolah sementara waktu mengimbau pada orangtua murid untuk pembelajaran khusus tambahan IT, seperti guru kelas, hadist, bahasa arab, tahfiz, penjas istirahat dulu sementara waktu. Artinya, orangtua mendampingi murid belajar di rumah. "Kalau solusi dari sekolah, kami juga binggung. Sebab, mata pelajaran yang mereka ajarkan inikan hanya orang tertentu saja, yang memang berkompeten dibidangnya. Tidak bisa kami gantikan juga. Kami hanya bisa mengimbau pada orangtua murid, belajar sendiri di rumah untuk sementara waktu," ungkapnya.
Berikut isi surat pemberitahuan berhenti bertugas sementara. Dengan hormat, kami yang bertandatangn di bawah ini, Sely Syahriani, Rasidin Ahmad Saputra, Nur Khotimah, Mahyudi, Akbar Uly, Satria Gusfani, Kendiri Tianti Harferry, Aditya Bramasto, Bobi Arfiano. Sehubungan telah ditugaskannya kami sejak tanggal 1 Juli 2020, namun belum adanya kejelasan tentang program yang kami jalankan, dengan ini kami memberitahukan akan melakukan berhenti tugas sementara, dimulai pada tanggal 14 Oktober 2020 sampai ada kejelasan dan terlaksananya tuntutan kami, 1. Mohon keluarkan surat keputusan (SK) dan surat perintah tugas. 2. Honor yang diberikan sama dengan yang dijanjikan. Yaitu Rp 2.5.000.000 perbulan. 3. Honor selama pelaksanaan tugas terhitung 3 bulan dimulai 1 Juli 2020. (ach)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: