Sosiologi Fisip Unib dan Pengabdian pada Masyarakat

Sosiologi Fisip Unib dan Pengabdian pada Masyarakat

RBO, SELUMA - Program pengabdian pada masyarakat dengan pendekatan pembangunan berbasis komunitas (Community Based Development) yang dilakukan oleh jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Bengkulu (Unib) dengan kemitraan Desa Kungkai Baru, Kecamatan Air Periukan, Kabupaten Seluma kemarin. Kerjasama ini sebenarnya telah berjalan sejak 2018 lalu.

Program tersebut muncul setelah dilakukan pemetaan, potensi dan permasalahan yang terjadi di Desa Kungkai Baru pada 2018. Setidaknya ada 10 program yang tergali dan sedang berjalan sampai tahun 2020 ini.

Masing-masing program tersebut adalah; Pertama: Kelompok Dr. Heri Sunaryanto, Program pengembangan kepariwisataan, Kedua;  Kelompok Heni Nopianti, M.Si Program Pendirian Perpustakaan dan Pendirian UMKM, Ketiga;Kelompok Sri Handayani Hanum, M.Si, Program Sahabat Lansia dan Kesehatan Ibu dan Anak, Keempat; Kelompok DR. Nur Hayati, Program Jamban Sehat Keluarga dan Penurunan Stunting. Kelima; Kelompok Ika Pasca Himawati, M.Pd, Program Penguatan Karang Taruna, Keenam; Kelompok Diyas Widiyasti, MA Program Protokoler Kesehatan; Ketujuh; Kelompok Sri Hartati, M. Hum Pembentukan Posyandu Remaja. Kedelapan; Kelompok Sumarto Widiono, M.Si Program Sanitasi Lingkungan, Kesembilan; Kelompok MarwanArwani, M.Si Program Posyandu Lansia dan Kesepuluh; Kelompok Dr. Panji Suminar,MA Gerakan Serentak Pakai Masker (Gertak Masker).

Ketua Jurusan Sosiologi, Fisip Universitas Bengkulu, Dr. Heri Sunaryanto, Phd mengatakan, dalam melakukan pengabdian pada masyarakat, Jurusan Sosiologi menggunakan pendekatan pembangunan berbasis komunitas (Community Based Development) yang menempatkan masyarakat sebagai subyek sekaligus obyek dari permasalahan yang dihadapinya sendiri.

“Jadi, program –program yang dilaksanakan disini (Desa Kungkai Baru) bukan dari Jurusan Sosiologi, tapi dari masyarakat itu sendiri. Sedangkan kami dari Jurusan Sosiologi hanya memfasilitasi dan memotivasi serta mengarahkan dari program yang telah diusulkan tersebut,” kata Dr. Heri dalam sambutannya, di Balai Desa Kungkai Baru,Sabtu (7/11/2020).

Sementara itu, Kepala Desa Kungkai Baru, Mahmudi mengapresiasi apa yang dilakukan oleh Jurusan Sosiologi Fisip Unib yang telah bermitra dengan desa yang dipimpinnya. “Memang di desa kami ini cukup unik. Banyak hal yang harus dicarikan solusi dari permasalahan yang dihadapi warga kami,” kata Mahmudi. Dijelaskan dia, salah satu masalahnya adalah soal Jamban (WC). Dari 400an lebih KK, masih ada sekitar 32 persen atau 160 KK yang belum memiliki jamban. Namun dengan pendampingan dari jurusan Sosiologi, sudah ada lima (5) KK yang membuat jamban dengan pola gotong royong hasil arisan jamban. “Alhamdulillah, berkat pendampingan dari Jurusan Sosiologi, warga sudah mulai ada kegiatan arisan jamban yang kesemuanya dilakukan secara bergotong royong oleh masyarakat penerima manfaat,”kata dia.

Selain itu, masih banyak lagi permasalahan yang dihadapi masyarakat disini. Seperti, soal infrastruktur jalan dan sebagainya. “Warga kami disini sangat senang mendapatkan bimbingan dan arahan serta pendampingan dari Jurusan Sosiologi Fisip Unib. Hal-hal yang demikian yang perlu digalakkan, agar membuka wawasan masyarakat untuk membangun, sehat dan menuju masyarakat Desa Kungkai Baru yang mandiri,” kata Kades yang telah menjabat selama tiga periode tersebut.

Ketua BPD Desa Kungkai Baru, Drs. G. Nyoman mengatakan, sebagai wakil masyarakat Desa Kungkai Baru, dirinya sangat senang dengan program-program yang sedang berjalan ini. Dan kesemuanya berasal dari masyarakat dengan pendampingan dari Jurusan Sosiologi. “Wawasan untuk membangun, untuk sehat dan untuk maju, terbuka setelah diberikan penjelasan dan gambaran mengenai banyak hal yang kami hadapi disini, memang bayak pekerjaan rumah yang kami hadapi disini. Dan semoga dengan adanya program-program yang dilakukan ini dapat sedikit menjawab PR yang ada sekarang,”kata dia.

Sekretaris Kecamatan Air Periukan,  Sopian Marzuki mengatakan, adanya program pengabdian pada masyarakat yang dilakukan oleh jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Bengkulu (Unib) dengan kemitraan Desa Kungkai Baru yang telah berjalan sejak 2018 ini, seakan-akan memberikan pencerahan baru bagi masyarakat. “Ini pencerahan, semangat serta motivasi masyarakat kami disini,” kata dia.    

Dikatakan dia, masyarakat disini juga lucu. Banyak hal yang membuat lucu. Diantaranya masih banyak yang belum punya WC, walaupun rumahnya sudah bagus-bagus. Itu salah satu contoh saja. “Kalau rumah bagus idealnya ada WC nya juga, namun dengan adanya program arisan jamban yang telah dimulai tersebut, akan diikuti oleh yang lainnya, sehingga permasalahan WC akan tuntas. Intinya dari kecamatan mendukung langkah yang dilakukan oleh Desa Kungkai Baru,” singkat dia. Acara peresmian program pengabdian pada masyarakat dengan pedekatan pembangunan berbasis komunitas (Community Based Development) yang dilakukan oleh jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Bengkulu (Unib) dengan kemitraan Desa Kungkai Baru, turut dihadiri oleh Bhabinkamtibmas, Pok Darwis, Karang Taruna, tokoh masyarakat dan tokoh adat, serta para dosen Sosiologi dan mahasiswa. Acara ini berjalan sesuai dengan rencana, sekaligus penyerahan bantuan berupa tempat cuci tangan dua unit, yang ditempatkan di Balai Desa dan Mesjid, lalu penandatangan komitmen, dan penyerahan buku untuk perpustakaan. (hcr)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: