Seniman GSMS Kota Bengkulu Sudah Melebihi Kontrak Mengajar Siswa
RBO, BENGKULU - Patut diapresiasi !!! Para seniman Bengkulu yang tergabung dalam program Gerakan Seniman Masuk Sekolah (GSMS) Kota Bengkulu hampir semuanya melebihi kontrak mengajar kepada siswa.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bengkulu, Rosmayeti melalui Kabid Kebudayaan Martina Nengsih, M.Pd mengatakan, allhamdulilah sekali, program GSMS ditengah pandemi ini berjalan dengan baik. Pertemuan seniman dengan para siswa ini menyesuaikan dengan kondisi. Yakni, pertemuan melalui daring dan luring.
Situasi pandemi ini tidak menyurutkan semangat para seniman Bengkulu. Dalam kontrak dari pusat itu, para seniman ini melakukan 10 kali pertemuan. Namun faktanya, mereka lebih. Bukan hanya 10 kali, bahkan ada yang 20 kali mengajar anak.
"Allhamdulillah, terima kasih para seniman Bengkulu. Dalam program GSMS ini para seniman rela lebih mengajar siswa, tanpa memikirkan rupiah. Para seniman ini rela berkorban untuk pendidikan anak," ujarnya.
Martina mengatakan, setelah pertemuan daring dan luring, pada tanggal 24 November nanti akan diadakan pementasan, pameran hasil karya siswa GSMS ini. Ini juga sebagai bentuk monitoring dan evaluasi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bengkulu terhadap pelaksanaan GSMS. Pada program GSMS tahun 2020 ini diikuti oleh 21 seniman dengan latar yang berbeda beda. Ada seniman rupa, teater, musik, dll yang ditempatkan di 21 sekolah dasar dalam Kota Bengkulu.
Sementara itu, salah satu seniman Bengkulu, Rossi Sapriyanto yang akrab disapa Cik Rosi ini menuturkan, ia tidak peduli lagi dengan kontraknya 10 kali pertemuan itu. Yang penting anak yang kita ajar itu bisa.
"Jadi begini ya, dari pada anak kita bermain HP atau main game berhari -hari tanpa manfaat yang jelas, lebih baik saya mengajar lewat program GSMS ini. Saya lebih dari 10 kali pertemuan. Lebih, tidak jadi soal. Mengajarkan seni pada anak itu adalah panggilan jiwa kami sebagai seniman. Tanggung jawab kami seniman membentuk pendidikan yang berkarakter melalui seni," kata Cik Rosi.
Cik Rosi mengatakan, ditengah kondisi Covid 19 ini, pertemuan GSMS menyesuaikan. Ada yang daring dan luring. Untuk tatap mukanya hanya 2 kali saja setelah mendapatkan persetujuan pihak sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan.
"Ya, misalkan anak yang ikut 20 orang, kita bagi jadi 2 kelompok. Selebihnya kita lewat video. Tanya jawab di grup WA," katanya. (ae2)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber:
- Share: /*props */?> /*google ads */?> /*amp advernative */?>
- 1 Perbandingan Samsung Galaxy S23 Ultra vs iPhone 15 Pro Max, Ponsel Mana yang Kapasitas Penyimpanannya Besar?
- 2 Android vs HarmonyOS di Tahun 2024: Bagaimana Huawei Menantang Android di Pasar Global?
- 3 14 Cara Menggunakan Kamera Ponsel Secara Maksimal, Tips Fotografi Profesional dengan Kamera Smartphone
- 4 Hari Guru Nasional di Provinsi Bengkulu, Ini Pesan Penting Plh Sekda Provinsi Bengkulu
- 5 Apakah Ponsel Lipat Akan Menjadi Standar Baru di Masa Depan? yuk Simak Detailnya
- 1 Perbandingan Samsung Galaxy S23 Ultra vs iPhone 15 Pro Max, Ponsel Mana yang Kapasitas Penyimpanannya Besar?
- 2 Android vs HarmonyOS di Tahun 2024: Bagaimana Huawei Menantang Android di Pasar Global?
- 3 14 Cara Menggunakan Kamera Ponsel Secara Maksimal, Tips Fotografi Profesional dengan Kamera Smartphone
- 4 Hari Guru Nasional di Provinsi Bengkulu, Ini Pesan Penting Plh Sekda Provinsi Bengkulu
- 5 Apakah Ponsel Lipat Akan Menjadi Standar Baru di Masa Depan? yuk Simak Detailnya